taupasar.com

we read, we create and we share it.

Marketing Communication dan Integrated Marketing Communication (IMC)

Marketing Communication
 
Marketing Communication adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan meningkatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merk yang mereka jual. Marcom adalah istilah "keren" dalam menyebut komunikasi pemasaran saat ini.
 
Dalam pendekatan 4C marketing mix telah dijelaskan bahwa promotion saat ini sudah lebih spesifik mengarah ke komunikasi (cummunication). Artinya saat membuat perencanaan mengenai aktivitas promosi harus juga melihat apakah ini sudah masuk ranah yang komunikatif. Indikator paling sederhana untuk melihat apakah sesuatu itu komunikatif atau tidak adalah melihat bagaimana respon audience yang menjadi target promosi atau komunikasi.
 

IMC Marcom
Marcom dan IMC - Pixels


Tujuan Marketing Communication

Komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditunjukan kepada konsumen. Tahap pertama yang ingin dicapai dari strategi komunikasi pemasaran adalah tahapan perubahan khowledge (pengetahuan), dalam perubahan ini konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, tahapan kedua adalah perubahan sikap dalam consumer behavior perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsure yang disebut oleh Sciffman dan Kanuk menunjukkan bahwa tahapan perubahan sikap ditentukan dan conation (perilaku), jika tiga komponen ini menunjukkan adanya kecenderungan terhadap sebuah perubahan (kognitif, afektif, dan konatif)

Konsemen Indonesia setip saat berubah sedikit dengan sedit menuju sebuh tahapan yang disebut ”knowledge social”,  tahapan ketiga lebih berbahaya lagi setip perancang iklan yang bermaksud membodoh-bodohi konsumen. Perlu disadari bahwa batas-batasan etika ini sebenarnya tidak bermaksud membatasi keratifitas ide, bahkan memotivasi terjadinya inovasi dan kreatifitas iklan yang lebih tinggi dan membantu para kreatif untuk memberikan sebuah iklan.

Jadi inti dari tujuan Marcom atau Komunikasi Pemasaran adalah :
  1. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk
  2. Brand Awarness
  3. Intention
  4. Memfasilitasi Pembelian

 

Fungsi Komunikasi Pemasaran :
  • Konsumen dapat diberitahu atau ditunjuk bagaimana dan mengapa sebuah produk digunakan oleh orang seperti apa dan bagaimana serta kapan.
  • Konsumen dapat belajar tentang siapa yang membuat produk dan apa yang dipertahankan perusahaan dan merek.
  • Dan konsumen dapat diberikan suatu insentif atau imbalan untuk percobaan atau penggunaan.

 

Marketing Communication Mix
  1. Promosi, yakni aktivitas menjual suatu produk yang bersifat jangka pendek.
  2. Iklan, Merupakan persentasi terhadap suatu barang ataupun jasa yang bukan dilakukan oleh orang secara langsung tetapi berupa promosi gagasan.
  3. Pemasaran Langsung, Merupakan pemasaran yang dilakukan melalui media. Media yang digunakan antara lain lewat sms, telepon, fax, email dan lain sebagainya. Biasanya dalam pemasaran langsung ini terjadi dialog langsung untuk meminta tanggapan.
  4. Penjualan Pribadi, Dalam penjualan pribadi ini, terjadi interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli.
  5. Hubungan Masyarakat dan Pemerintahan, Dalam hubungan masyarakat dan pemberitaan ini biasanya dibuat program-program tertentu yang bertujuan untuk mempromosikan barang, atau bisa juga bertujuan untuk memperlihatkan image positif bagi perusahaan kepada masyarakat.
  6. Acara khusus dan Pengalaman, Dalam hal ini perusahaan memberikan sponsor untuk acara-acara yang memiliki kegiatan interaktif di dalamnya.Hampir bisa dipastikan bahwa sangat susah membuat satu konten marketing sukses tanpa adanya support dari konten lain. Begitu pula dengan komunikasi pemasaran, bisa dibayangkan jika saat ini pemasar hanya fokus pada satu media atau satu aspek saja. Bisa dipastikan tujuan komunikasi itu tidak akan optimal hasilnya. Bayangkan, misalnya ada satu produk handphone hanya mengandalkan iklan tv saja tanpa ada media lain terutama media sosial. Untuk itu sangat perlu adanya intergrasi komunikasi pemasaran

 

Integrated Mareting Communication (IMC)

Integrated Mareting Communication (IMC) adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value.

Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah Proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan.

Tujuan Integrated Marekting Communication (IMC) :

Mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dituju.

Ciri-ciri Integrated Markertinng Communication :

  1. Mempengaruhi Perilaku
  2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan
  3. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan ‘kontak’
  4. Berusaha menciptakan sinergi
  5. Menjalin hubungan

 

Strategi Pemasaran - Marketing Strategy

Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar (positioning) (Kotler, 2001).

Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar, dan posisi pasar maka dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk, harga, penyaluran/ distribusi dan promosi (Assauri, 1999).

a) Segmentasi Pasar (Segmenting)


Secara umum, terdapat tiga falsafah dasar sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mendekati pasar, yakni pemasaran masal dimana keputusan untuk memproduksi dan mendistribusi produk secara masal, pemasaran berbagai produk yang menyajikan pilihan produk berbeda untuk segmen berbeda, dan pemasaran terarah yang mengembangkan produk untuk pasar yang spesifik.

Peranan segmentasi dalam marketing :
  1. Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
  2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
  3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
  4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.
Cara-cara dalam memandang suatu pasar :
  • Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan pendidikan.
  • Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produkLebih lanjut mengenai demografi, psikografi dan pasar relung:
    Demografi. Ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan pendidikan.
  • Psikografi. Psikografi adalah menggunakan demografi dalam menentukan perilaku dan selera segmen tertentu suatu populasi. Psikografi mengkaji gaya hidup seperti kemana mereka berlibur, kemana mereka berbelanja, bagaimana mereka membelanjakan uang ekstra, olahraga apa yang mereka tonton, dan masih banyak lagi yang laiPasar relung. Ada segmen kecil dari populasi yang memiliki kesamaan karekteristik, kepentingan, kebiasaan berbelanja dan sebagainya
b) Target Pasar (Targeting)

Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokkan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari kesempatan segmen pasar yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan memutuskan berapa banyak dari segmen pasar yang ada tersebut yang akan dilayani oleh perusahaan.

Ada beberapa kriteria-kriteria sebagai berikut :
  1. Anda harus yakin terlebih dahulu apakah segmen pasar yang Anda pilih cukup besar.
  2. Perusahaan Anda perlu memprediksi potensi pertumbuhan pasar.
  3. Strategi targeting Anda harus didasarkan keunggulan kompetitif perusahaan.
  4. Segmen pasar yang Anda targetkan harus disesuaikan dengan persaingan.
c) Positioning

Positioning adalah strategi untuk memenangi dan menguasai benak pelanggan melalu produk yang kita tawarkan. Kartajaya (2007) menyebut positioning sebagai the strategy to lead your costomer credibly yaitu upaya mengarahkan pelanggan anda secara kredibel. Artinya membangun kepercayaan berarti membangun kredibilitas, membangun kredibilitas berarti membangun positioning.

Positioning merupakan being startegy. Positioning menjadi penentu eksistensi merek, produk dan perusahaan dibenak pelanggan sehingga Positioning merupakan reason for being bagi perusahaan. Michel porter menyebutkan positioning adalah inti dari strategi. Beberapa perusahaan bahkan daerah yang sudah memiliki Positioning yang baik pasti memiliki diferensiasi misalnya Singapore Positioning-nya uniqely singapore, yogyakarta Positioning-nya Never ending ASIA, Malayasia Positioning-nya the Truly Asia.

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997)

Syarat Positioning yang Baik


Kartajaya (2007) membagi 4 cara dalam membangun positioning, yaitu :
  1. Positioning mencerminkan keunggulan kompetitif.
  2. Positioning haruslah dipersepsi secara positip oleh pelanggan dan menjadi reason to buy.
  3. Positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah mendiferensiasikan diri dengan pesaing.
  4. Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis, apakah itu perubahan persaingan, perubahan perilaku pelanggan, social budaya dsb.
d) Deferensiasi 

Diferensiasi produk adalah semua kegiatan yang dilakukan seorang pengusaha atau pelaku pasar untuk menciptakan sebuah perbedaan yang bertujuan memberikan nilai lebih kepada para konsumen.
Diferensiasi bisa dilakukan dengan menciptakan produk yang berbeda, memberikan pelayanan yang berbeda, atau menciptakan image produk yang unik dan berbeda dari pesaing lainnya.

Dengan begitu sebuah produk akan lebih mudah dikenali dan memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Sehingga mereka lebih memilih produk Anda, dibandingkan produk lainnya yang ada di pasaran.

Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.

Keuntungan pengusaha maupun pelaku pasar dari strategi diferensiasi produk :
  1. Produk lebih mudah diingat para konsumen
  2. Produk lebih unggul dibandingkan dengan produk lainnya.
  3. Harga jual produk lebih tinggi.
  4. Mengatasi masalah kejenuhan pasar
  5. Mengingat penjualan sebuah produk sering mengalami pasang surut sesuai dengan daur hidupnya yang terus berputar, maka adanya diferensiasi produk dapat membantu para pengusaha maupun pelaku pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa ditawarkannya.
  6. Membantu terciptanya image produk

Daftar Pustaka
  1. Cohen, William A (1995). The Marketing Plan, John Wiley & Sons.
  2. Davis, John. (2006). Magic Numbers for Consumer Marketing. Jakarta: ElexMedia Komputindo.
  3. Duncan, Tom (2005). Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill.
  4. Fill, Chris & Prentice Hall (1995). Marketing Communication, frameworks, theories and application.UK.
  5. Kasali, Rhenald (2000). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning.
  6. Gramedia Pustaka Utama.
  7. Kotler, Philip & Kevin Lane Keller (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Related Posts