taupasar.com

we read, we create and we share it.

Strategi Bisnis Menggunakan Marketing Mix 4P

- taupasar.com | Persaingan untuk memenangkan pasar adalah hal yang harus dihadapi oleh semua pelaku bisnis. Sangat sulit menghindarkan diri dengan kompetitor saat ini, apalagi jika bisnis yang kita jalani memili market yang besar. Lalu strategi apa saja yang bisa kita gunakan untuk melawan kompetitor - kompetitor kita? Namun sebelum kesana sangat penting kita belajar Langkah - Langkah Analisa Kompetitor.



Salah satu yang paling lazaim digunakan sebagai strategi bersaing adalah konsep marketing mix 4p. Apa itu konsep marketing mix 4p? Sederhananya adalah aspek pemasaran yang terdiri dari Product, Price, Place dan Promotion. Dari empat elemen bauran pemasaran tadi kita bisa menjabarkan menjadi sebuah strategi bersaing yang koperhensif untuk 3 aspek (product, place and promotion). berikut uraiannya,

1. Strategi produk 

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna, bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.

Usaha perusahan untuk menciptakan produk yang bisa memberikan kepuasan kepada konsumen, kepuasan ini dapat diciptakan dengan berbagai strategi yang telah diputuskan perusahan sebagai usaha untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya dalam jangka panjang. Usaha-usaha tersebut antara lain :

  • Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan susunan product line, sehingga konsumen akan visa membedakan produk yang satu dengan lainnya. Maksudnya perusahaan akan selalu mengikuti perkembangan pasar, barang yang ditawarkan harus disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang, informasi ini perlu dikumpulkan melalui riset pasar.
  • Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah bisa diatasi, maka perusahaan akan melebih mudah uin tuk menentukan harga, distribusi dan promosi.
  • Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.

Tahap pengembangan produk baru

Susunan tahap tahap pengembangan produk secara umum :

a. Mencari ide tentang produk baru.
b. Menyaring ide yang masuk dari pasar.
c. Mengadakan analisis terhadap kemungkinan untuk mengembangkan produk baru.
d. Melakukan pengembangan produk.
e. Memproduksi dan memasarkan produk secara besar-besaran.

Baca juga : Bagaimana mengembangkan produk yang inovatif?

Dari masing-masing tahapan ini harus saling berhubungan untuk dapat menciptakan ide pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan konsumen, mudah untuk memasarkannya mudah dikenal konsumen produk tersebut, sehingga kemungkinan memproduksi besar-besaran produk baru mudah tercapai.

Dalam hal ini perusahaan juga perlu menggunakan teknik-teknik dalam pengembangan produk baru dengan mengadakan penilaian produk yang dipasarkan, pengoordinasian dan penentuan waktu dari beberapa kegiatan dalam proses pengembangan produk baru tersebut.
Diversifikasi produk

Diversifikasi merupakan bagian strategi produk dengan mengadakan berbagai macam jenis produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Maksud dari strategi produk dengan diversifikasi adalah untuk memperbanyak pilihan konsumen terhadap produk yang diproduksi perusahaan.
Diversifikasi produk dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bentuk, yaitu: .

  • Diversifikasi praktis, merupakan kegiatan perusahaan dalam usahanya memasarkan produk baru dengan meningkatkan jumlah warna, model, ukuran style dan sebagainya. Usaha ini dimaksudkan untuk menarik calon pembeli.
  • Diversifikasi strategis, kegiatan perusahaan dalam usahanya memasarkan produk baru, dengan menambah produk baru yang sama sekali berlainan dengan produk yang sudah ada.


2. Strategi promosi

Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong adanya permintaan konsumen, promosi juga mempunyai hubungan yang erat sekali dengan fungsi penjualan yang merupakan bagian dari pemindahan kepemilikan barang atau jasa. Promosi adalah kegiatan untuk menciptakan atau mendorong permintaan (creating or stimulation demand) dan mencari pembeli (finding buyers), promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi (persuasive) atau membujuk.

Dalam melakukan kegiatan promosi perusahaan harus mem-perhatikan dua macam kegiatan agar program promosinya berhasil, yaitu:

a) Internal promotion, merupakan kegiatan promosi yang diarahkan ke dalam perusahaan Hal ini menghendaki adanyakerja sama yang harmonis pada bagian penjualan yang bertugas sebagai penjual barang atau jasa (salesman), setiap petugas diberi pengetahuan tentang sifat, kegunaan serta keunggulan dari produk tersebut sehingga mereka tahu menggunakan bahasa bila menghadapi konsumen.

b) External promotion, merupakan kebijaksanaan memilih dan menetapkan wilayah dan kegiatan yang harus dikerjakan secara teratur dengan alat-alat penjualan yang tersedia.
Tujuan yang ingin dicapai oleh promosi dapat diketahui dari suatu konsep, yaitu AIDA. Konsep AIDA ini adalah:

  • Attention (Perhatian), dari melakukan promosi pertama-tama perlu menarik perhatian konsumen (calon konsumen), dengan adanya ketertarikan calon konsumen, maka akan tercipta suatu kesan (image).
  • Desire (Minat), setelah adanya kesan dalam benak calon konsumen, selanjutnya akan terbesit dari pikirannya untuk memiliki produk tersebut (minat).
  • Interest (Keinginan), minat yang tercipta setelah adanya kesan yang diciptakan promosi tadi, calon konsumen akan ingin untuk memiliki produk tersebut.
  • Action (Tindakan), promosi belum dapat dikatakan berhasil sebelum calon konsumen mengadakan tindakan untuk membeli, jadi dengan keinginan yang kuat tersebut konsumen mengadakan pembelian.

3. Strategi distribusi

Saluran distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang terlibat dalam proses penyerahan barang dari produsen ke tangan konsumen, dengan kata lain adalah lembaga yang menyerahkan untuk dapat menghilangkan jurang pemisah antara produsen dan konsumen.

Untuk menyalurkan barang-barang konsumsi ada beberapa jenis saluran distribusi yang dapat dipergunakan oleh produsen, yaitu:

1) Zero Stage : Manufacture Direct to Consumer (Saluran Distribusi Langsung ke Konsumen).
Biasanya saluran ini dipergunakan oleh perusahaan kecil misalnya yang menghasilkan barang-barang rumah tangga, hasil pertanian. Misalnya seorang petani sayur menjual hasilnya langsung pada konsumen.

2) One Stage Manufacture To Retailer To Consumer (Saluran Distribusi Produsen ke Pengencer ke Konsumen)
Dengan melaksanakan fungsi-fungsi ini adakan lebih efisien dan ekonomi dari pada melalui whole seller (pedagang besar). Dengan pembelian langsung pada produsen akan lebih ekonomi karena harga dapat discount, disamping itu semua keuntungan yang diterima merchandise whole seller akan diterima retailer (pengencer) sendiri

3) Two Stage : Manufacture to Retailer to Consumer (Produsen ke Pedagang Besar ke Pengencer ke Konsumen)
Jenis saluran ini umumnya digunakan oleh produsen yang menghasilkan barang yang bersifat convenies goods (barang kebutuhan sehari-hari).

4. Three Stage : Manufacture to Agent to Whole seller to Retailer to Consumer (Saluran Melalui Agen)
Perusahaan mengangkat agen yang diberikan kuasa untuk mendistribusikan produk pada daerah tertentu, lalu agen mengangkat whole seller pada setiap daerah agar dapat melayani pengencer.
Keuntungan jenis saluran ini adalah:

  • Lebih ekonomi karena perusahaan tidak mengeluarkan biaya penjualan sampai penjualan dilaksanakan.
  • Merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan yang memproduksi produk musiman.

Referensi : Kotter, Philip , 2000, Marketing Management : Product Differentiation, New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Editor : Sigit Ardho
Related Posts