Cara Memasukkan Produk Ke Supermarket | Real Story
Friday, July 26, 2019
Bagaimana Suatu Produk Bisa Dijual di Supermarket?
taupasar.com - Memasukkan produk ke supermarket terkenal adalah harapan dari banyak pemilik produk. Nama yang terkenal, jumlah pengunjung yang relatif tinggi dan banyaknya toko adalah daya tarik sendiri mengapa orang mau produknya masuk ke supermarket.
Nama - nama terkenal seperti Superindo, Hypermart, Carrefour, Giant, Yogya atau Lotte Mart adalah sederet supermarket yang sudah memiliki banyak sekali cabang. Supermarket tersebut sudah berkiprah dalam bisnis retail lebih dari 10 tahun rata - rata.
Artinya daftar toko tadi memiliki basis pembeli yang sudah terukur. Meskipun tidak sedikit yang akhirnya tutup atau ganti kepemilikan, tidak dapat dipungkiri jika deretan nama tadi masih menjadi pilihan utama bagi pemilik produk.
Banyak timbul perdebatan bahwa saat ini market online adalah pilihan utama pelanggan. Argumen tersebut tidak salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Bukti paling sederhana coba saja kita jawab masing - masing dengan pertanyaan "Dimana kita biasa membeli kebutuhan sehari - hari seperti sayur, buah, aneka sabun hingga bahan makanan lain?", tidak sedikit pasti yang jawab toko atau supermarket.
supermarket - pixabay.com |
Syarat Menjadi Suppier di Supermarket
Harapan menjadi bagian supplier supermarket pada dasarnya bukan hal tidak mungkin dicapai oleh para pemilik produk atau merek. Namun harus diakui untuk bisa menjadi supplier supermarket memang butuh proses atang tahapan - tahapan tertentu.
Apa saja tahapan agar produk kita bisa mejeng di rak pajang supermarket? taupasar akan coba memberikan gambaran sederhana bagaimana suatu produk bisa diterima oleh supermarket berdasar real story; penulis
1. Produk yang memiliki potensi pasar menjanjikan
Saat ini, poin nomor 1 ini bisa disebut semacam "password". Jika suatu produk tidak memiliki daya saing, potensi pasar atau daya tarik bisa dipastikan tidak akan mudah produk tersebut bisa masuk ke etlase supermarket.
Prinsip dasarnya,saat kita siap masuk ke supermarket, peta persaingan itu pasti tidak mudah karena bisa jadi banyak produk yang secara waktu sudah lebih dulu masuk kesana. Namun bukan berarti peluangnya kecil.
produk supermarket - pixabay.com |
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengukur atau mengetahui apakah suatu produk itu potensial? Cara paling sederhana adalah dengan datang ke supermarket yang akan ditawarkan produk, cari produk yang mirip atau sejenis dan buat perbandingan.
Dari sana kita bisa lihat bagaimana kekuatan poduk kita dibanding produk - produk yang sudah ada di toko saat ini. Buatlah komparasi dari banyak aspek seperti design, harga atau rasa jika itu produk makanan. Kalau ingin lebih koperhensif teman - teman bisa lakukan riset pasar baik sendiri atau lewat pihak ke tiga.
2. Vendor Supplier
Apa itu vendor? Vendor adalah nama supplier atau pemasok suatu toko atau supermarket.Vendor bisa bersifat pribadi atau badan usaha. Sederhananya vendor adalah profil resmi supplier yang berisi identitas
lengkap untuk memudahkan transaksi jual beli ke supermarket.
Vendor supplier ini adalah istilah yang jarang diperbincangkan. Padahal dengan sistem yang rata - rata sudah terintergrasi oleh komputer dan internet saat ini mengharuskan semua supplier supermarket memiliki vendor. Namun jangan pusing, mendaftar fendor ini biasa dengan sebuah form dan disertai lampiran keterangan usaha dan pemilik usaha. Lazimnya data yang dilampirkan adalah daya KTP, NPWP dan rekening bank.
3. Persyaratan dan Legalitas Produk
Apabisa dua syarat di atas sudah bisa dipenuhi, maka tahap selanjutnya adalah aspek legalitas produk. Sebagai pertanggungan jawab toko atas produuk yang dijualnya, maka pasti pihak supermarte akan meminta semua syarat dokumen pendukung produk tersebut.
Contoh jika kita menjual produk olahan makanan, sangat wajar supermarket akan meminta kita untuk melengkapi dokumen halal dan izin edar (BPOM / P- IRT). Atau contoh lain, untuk beberapa produk yang sudah umum pasti juga akan ditanyakan SNI-nya.
Untuk mempermudah memahami bagaimana kita bisa menjadi supplier untuk supermarket, silahkan simak dulu video penjelasannya berikut ini :
4. Biaya Support
Poin ini adalah bagian yang paling jarang diungkap oleh banyak media. Biaya support biasanya meliputi biaya masuk produk, biaya potongan tetap (rabat) atau bisa juga dalam bentuk alokasi biaya promosi.
Berapa jumlahnya? sangat relatif tergantung kebijakan masing - masing supermarket dan skill negosiasi kita. Apakah bisa gratis? mungkin saja walau menurut taupasar agak sulit untuk bisa full gratis.
Untuk memperlajari biaya apa saja yang perlu dipersiapkan untuk sebuah produk masuk supermarket bisa dibaca : Biaya Yang Harus Disiapkan Ketika Produk Masuk Supermarket
Untuk memperlajari biaya apa saja yang perlu dipersiapkan untuk sebuah produk masuk supermarket bisa dibaca : Biaya Yang Harus Disiapkan Ketika Produk Masuk Supermarket
5. Program Promosi
Sebagai seorang supplier yang baik kita juga harus punya andil dalam penjualan produk kita. Bukan berarti jika produk masuk ke toko otomatis akan langsung terjual. Oleh sebab itu perlu adanya support promosi misalnya diskon, pemberian sample atau adanya direct selling (biasanya SPG) dari supplier
promo supermarket - pixabay.com |
Semua uraian diatas tidak bersifat mutlak. Sekali lagi karena salesmanship juga ilmu sosial yang bisa sangat dinamis kejadiannya. Namun base on real story, taupasar.com mencoba membagi pengalaman bagaimana memasukkan produk ke supermarket.
Baca juga :
Tapi jangan lupa sebuah produk bisa gagal juga dijual di supermarket. Mengapa? baca Mengapa sebuah sebuah produk gagal di Supermarket?
Penulis : Sigit Utomo
Editor : Sigit Utomo
Related Posts