taupasar.com

we read, we create and we share it.

Tips Jitu 8 Cara Pembenihan Ikan Hias yang Baik untuk Pemula

Tips Jitu 8 Cara Pembenihan Ikan Hias yang Baik untuk Pemula

Mempunyai beragam hobi adalah hal yang positif, dan Anda bisa menggabungkan kreativitas dengan potensi penghasilan tambahan melalui hobi-hobi tersebut. Salah satu peluang yang menarik untuk dilakukan adalah pembenihan ikan hias di rumah Anda.
Cara Pembenihan Ikan
Merawat dan menjaga pembenihan ikan hias ternyata bisa dilakukan dengan relatif mudah. Jika berhasil dalam perawatannya, bahkan bisa mempertimbangkan untuk mulai pembenihan ikan hias di rumah Anda.

Ikan hias umumnya bukanlah ikan yang dimakan, melainkan lebih sebagai objek hias. Beberapa di antaranya memiliki zat beracun dalam tubuhnya. Pembenihan ikan hias tidak hanya memberikan kesenangan pribadi, tetapi juga potensi penghasilan yang menguntungkan. 

Keanekaragaman bentuk dan warna ikan hias menarik banyak orang untuk memeliharanya. Bahkan ada yang bersedia mengeluarkan sejumlah uang besar untuk menambah koleksi ikan hias mereka. Anda mengumpulkan indukan ikan hias untuk dikawinkan sehingga Anda dapat memiliki banyak anak ikan yang bisa dijual ketika sudah cukup besar.

Berikut ini ada tips jitu cara merawat pembenihan ikan hias yang dapat dilakukan oleh seorang pemula, simak pembahasannya disini!

8 Cara Pembenihan Ikan Hias untuk Pemula

1. Persiapan Tempat

Ketika Anda ingin memulai pembenihan ikan hias, yang Anda butuhkan hanyalah sebuah akuarium. 
Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk ini. Anda bisa menggunakan wadah apa saja yang tersedia.

Seperti akuarium bekas, kolam semen, atau bahkan kolam terpal yang masih dalam kondisi baik. 
Penting untuk memastikan ada sistem aliran air agar air tetap bergerak. Juga, perlu diingat bahwa ukuran tempat harus sesuai dengan jenis ikan hias.

Hal itu dikarenakan jenis ikan hias yang akan Anda budidayakan, mereka memiliki beragam ukuran tubuh. Akuarium ini akan digunakan berbagai tahap, termasuk perawatan induk ikan, pemijahan, penetasan telur, pendederan, pembesaran, dan penampungan hasil.

2. Memperhatikan Kualitas Air dan Suhu

penting memperhatikan kualitas air dan karena pada setiap jenis ikan hias memiliki persyaratan lingkungan hidup yang berbeda-beda. Faktor terpenting adalah kualitas air, suhu, tingkat keasaman (PH), kandungan oksigen, dan tingkat kecerahan air.

Pastikan air yang Anda gunakan memiliki sedikit kandungan kimiawi atau minimalnya. Suhu air harus berada kisaran 24-30 derajat Celsius. Keasaman air (PH) sekitar 6-7, tingkat oksigen terlarut lebih dari 3 ppm, dan tingkat kecerahan air berkisar antara 30-60 cm.

Anda dapat menggunakan berbagai sumber air, seperti air tanah, air sungai, atau air PAM.  Namun, air perlu didiamkan dan diendapkan selama 12-24 jam sebelum digunakan memastikan cukupnya kandungan oksigen terlarut dan penghilangan gas-gas yang ada dalam air. 

Jika perlu, Anda dapat menyesuaikan tingkat keasaman (PH) dengan menambahkan kapur pertanian.
Atau kapur bordo sesuai dosis yang dibutuhkan untuk mengatasi tingkat keasaman yang terlalu tinggi atau rendah.

3. Pemilihan Jenis Ikan yang Tepat

Pembenihan ikan hias memang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang setiap jenisnya. Penting untuk menguasai berbagai aspek perawatan yang sesuai dengan jenis ikan yang Anda budidayakan. 

Salah satu langkah awal adalah mengidentifikasi usia produktif ikan dan waktu penetasan telur. Pemilihan benih ikan yang berkualitas, sehat, dan berasal dari keturunan yang baik sangat penting dalam proses budidaya ikan hias. 

Anda juga perlu memahami bagaimana membedakan jenis kelamin ikan dengan menekan perutnya.  Jika yang ditekan adalah mani, itu adalah tanda bahwa ikan tersebut jantan. Sebaliknya, jika yang ditekan adalah sel telur, itu menandakan ikan tersebut betina.

4. Memilih Pilihan Makanan Terbaik untuk Ikan Hias

Pakan untuk ikan hias tersedia dalam dua jenis saja, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Untuk pembenihan ikan hias, Anda dapat memberikan pakan alami seperti jentik-jentik nyamuk atau plankton. 

Selain itu, ada pilihan pakan buatan yang tersedia di pasaran yang mengandung nutrisi lengkap untuk memastikan perkembangan optimal ikan hias Anda.

5. Proses Reproduksi yang Tepat

Mengenali masa reproduksi ikan hias juga merupakan tahap penting dalam pembenihan ikan hias. Anda dapat mengidentifikasi betina yang siap untuk bereproduksi dengan ciri-ciri seperti perut yang membesar dan tubuh yang lebih pendek daripada ikan jantan. 

Di sisi lain, ikan jantan akan terlihat lebih ramping dan lebih panjang. Ketika Anda melihat tanda-tanda ini. Disarankan untuk memindahkan ikan jantan dan betina ke kolam yang telah disediakan dengan sarana untuk bertelur. Ini adalah langkah penting dalam siklus pembenihan ikan hias yang memastikan reproduksi yang sukses.

6. Tahap Penetasan Telur

Proses pemijahan dan penetasan telur ikan hias dapat berlangsung secara internal atau eksternal, tergantung pada jenis ikan tersebut. Setiap jenis ikan memiliki cara pemijahan yang berbeda, dan untuk memudahkan proses ini, Anda perlu menyiapkan media, bahan, dan alat yang diperlukan.

Ada ikan hias yang tidak dapat memijah secara alami dan memerlukan bantuan untuk memicu pemijahan. Cara ini disebut "induced spawning" melibatkan penyuntikan hormon perangsang agar ikan dapat memijah secara alami atau bantuan pengurutan telur.

Waktu telur menetas bervariasi tergantung pada jenis ikan yang Anda budidayakan. Biasanya, telur akan menetas setelah sekitar 24 jam dan menjadi larva. Proses penetasan telur dilakukan di berbagai wadah, seperti akuarium, kolam permanen, atau wadah lainnya, tergantung pada jenis ikan dan kebutuhannya.

7. Merawat Larva

Setelah telur menetas, mereka akan menjadi larva. Larva ikan perlu dirawat dengan cermat. Selama sekitar seminggu setelah menetas, larva tidak perlu diberi makan karena mereka masih memiliki cadangan makanan berupa kuning telur (yolk sac). 

Setelah seminggu, Anda dapat memberikan makanan seperti kutu air, infusoria, cacing sutera, atau jenis makanan lain, baik alami maupun buatan. Ketika larva tumbuh dan mencapai ukuran benih yang lebih besar, jenis makanan yang diberikan juga perlu disesuaikan. 

Biasanya, pakan yang diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan kecil, dan pellet. Penting untuk memperhatikan pemberian pakan agar tidak berlebihan, karena dapat mempengaruhi kualitas air. Selain itu hal ini menyebabkan masalah seperti kekurangan oksigen atau keracunan air.

8. Perawatan Ikan Hias yang Efektif

Membersihkan kolam atau akuarium secara berkala sangat penting mencegah pencemaran air yang bisa berakibat fatal bagi ikan.  Pemberian obat-obatan yang sesuai bisa membantu mencegah tumbuhnya jamur yang berpotensi merugikan pembenihan ikan hias Anda. 

Saat akuarium semakin sempit karena pertumbuhan ikan, pertimbangkan untuk memindahkan berdasarkan jenis dan usia mereka. Penting untuk mengatur kepadatan penebaran benih sesuai dengan luas media yang Anda miliki.

Dapatkan informasi lainnya berikut ini.

Baca juga:





Jangan terlalu padat, karena ini dapat menghambat pertumbuhan ikan, tetapi jangan terlalu jarang, agar tidak menjadi tidak efisien. Demikian pembahasan cara pembenihan ikan hias yang baik bisa dilakukan untuk pemula, semoga bermanfaat.
Related Posts