taupasar.com

we read, we create and we share it.

Punya Bisnis Sampingan? Inilah Cara Mengatur Keuangan Bisnis Sampingan Paling Jitu!

Punya Bisnis Sampingan? Inilah Cara Mengatur Keuangan Bisnis Sampingan Paling Jitu!

Memiliki bisnis sampingan memang termasuk hal yang menguntungkan. Keuntungan dari bisnis sampingan tersebut dapat dijadikan sebagai passive income. Meskipun penghasilan dari bisnis sampingan tersebut tidak sebesar dari pekerjaan utama, pengelolaan keuangannya tetap harus diperhatikan. 
Cara Mengatur Keuangan Bisnis
Jika Anda ingin mengatur keuangan dari bisnis sampingan, lakukanlah mulai dari cara-cara yang sederhana. Hal ini memiliki tujuan agar Anda dapat melakukannya secara beriringan dengan jenis usaha utama yang sedang dijalankan. Berikut ini cara mengatur keuangan bisnis sampingan yang penting untuk diketahui.

Pertimbangan dalam Merekrut Karyawan

Jika berbicara mengenai bisnis, maka tidak akan asing dengan istilah pemilik dan pegawai di dalamnya. Jika Anda memiliki bisnis sampingan yang mengharuskan untuk merekrut pegawai, maka usahakan untuk mencari dengan kualitas kerja yang baik. Selain itu, pertimbangkan pula estimasi pengeluaran jika akan merekrut karyawan.

Namun, jika Anda merasa bisnis tersebut dapat berjalan lancar tanpa perlu merekrut pegawai lainnya, maka hal tersebut akan lebih baik. Alasannya adalah keuangan bisnis tidak perlu dianggarkan untuk gaji karyawan. Perlu atau tidaknya seorang karyawan adalah keputusan Anda sebagai pemilik bisnis. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah mempertimbangkannya dengan matang, sehingga ke depannya tidak menimbulkan kerugian.

1. Mecatat Arus Kelua-Masuk Keuangan

Cara jitu lainnya dalam mengatur keuangan pada bisnis sampingan adalah mencatat pengeluaran dan pemasukan. Pencatatan pemasukan dan pengeluaran ini memang sangat penting, karena Anda dapat mengetahui perkembangan bisnis sampingan yang sedang dijalankan. Pengeluaran bisnis sampingan pun mengacu pada jenis bisnis yang Anda tekuni. 

Untuk melakukan cara yang satu ini, Anda perlu dianjurkan untuk memberikan ciri pada pembayaran yang sudah dan belum lunas. Hal ini bertujuan agar pencatatan semakin jelas dan detail. 

Cara lainnya adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk alat kasir, karena selain membantu meringankan pekerjaan, alat tersebut juga dapat memberikan gambaran produk apa saja yang memiliki potensi penjualan yang besar.

Jika Anda memiliki bisnis sampingan di bidang yang lain pun tetap harus melakukan pencatatan. Hal ini karena jika pemasukan dan pengeluaran tidak tercatat dengan baik, maka akan berpotensi pada ketidakteraturan yang signifikan.

2. Rutin Melakukan Pembukuan

Apa pun jenis bisnis sampingan yang ditekuni, melakukan pembukuan yang jelas adalah sebuah hal yang dianjurkan. Pembukuan keuangan ini dilakukan setelah terjadinya proses transaksi. Pembukuan di bidang bisnis barang biasanya mencakup pembukuan bahan baku, kemasa, gaji pegawai, dan hasil penjualan. Sedangkan untuk bidang jasa didasarkan pada jens jasa yang ditawarkan.

Tips lainnya untuk poin pembukuan adalah pastikan agar Anda memisahkannya dengan pembukuan pribadi. Tujuannya adalah untuk menghindari kebingungan saat melakukan pengecekan pembukuan. Dengan adanya pembukuan ini, maka potensi kelancaran pada bisnis sampingan ini akan bertambah besar.

3. Memutar Keuntungan Usaha

Mengambangkan bisnis tentu adalah hal yang dianjurkan. Salah satu caranya adalah memutar keuntungan dari bisnis atau usaha yang ditekuni. Anda dapat menggunakannya sebagai tambahan modal bisnis. 

Jika Anda memiliki bisnis sampingan di bidang barang, maka Anda dapat memanfaatkannya untuk menambah persediaan barang yang akan dipasarkan. Kemudian, jika Anda menekuni bisnis di bidang jasa, maka keuntungannya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fasilitas sehingga kinerja  pemberian jasa pun semakin baik setiap waktunya. 

Simak informasi menarik lainya berikut ini.

Baca juga:





Itulah beberapa cara mengatur keuangan bisnis sampingan yang dapat Anda lakukan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Anda dapat melakukan hal-hal di atas dan menjadikannya sebagai referensi. Dengan begitu, arus keuangan pun dapat berjalan dengan baik. 
Related Posts