taupasar.com

we read, we create and we share it.

Yuk Cari Tahu Cara Mengelola Keuangan Usaha Warung Agar Makin Berkembang!

Yuk Cari Tahu Cara Mengelola Keuangan Usaha Warung Agar Makin Berkembang!

Banyak sekali cara untuk menambah penghasilan baik dengan melakukan usaha perdagangan, pertanian dan lain sebagainya. Akan tetapi yang paling penting untuk dilakukan adalah dengan mengelola keuangan dari usaha yang dijalankan tersebut. 
Cara Mengelola Keuangan Usaha
Misalkan Anda menjalankan usaha warung, maka Anda sangat perlu untuk memperhatikan Cara Mengelola Keuangan Usaha Warung agar nantinya warung bisa semakin berkembang.

Untuk dapat menjalankan bisnis atau usaha kelontong dengan baik dan maksimal, Anda perlu memahami pengelolaan pos keuangan agar tidak habis di pos pos tertentu. Dimana hal tersebut akan menjadikan usaha Anda stuck atau tidak berkembang. Berikut beberapa Cara Mengelola Keuangan Usaha Warung yang bisa Anda coba untuk memaksimalkan usaha warung yang sedang Anda kelola.

Cara Mengelola Keuangan Usaha Warung

1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran

Sebagaimana usaha apapun yang sedang dijalankan atau dikelola, pencatatan keuangan baik uang masuk maupun uang keluar harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya dengan melakukan pencatatan maka akan memudahkan Anda untuk mengetahui berapa laba atau keuntungan yang diperoleh serta sekaligus mengetahui kerugian yang dilalui.

Keduanya bisa Anda ketahui secara rinci dan bisa memudahkan Anda untuk memahami bagian mana saja yang perlu diperhatikan kembali. Jika tidak melakukan pencatatan maka otomatis akan lebih sulit untuk mengetahui apakah sedang mengalami untung atau rugi.

Proses pencatatan bisa Anda lakukan secara manual atau menggunakan aplikasi tertentu yang kini sudah banyak sekali jenisnya. Tergantung kenyamanan Anda dan juga kedisiplinan dalam melakukannya. Semakin rajin dalam mencatat keuangan maka akan semakin mudah dalam mengelola keuangan yang dimiliki.

2. Hindari Memberi Hutang dan Berhutang Usaha

Salah satu penyebab kerugian dalam melakukan usaha adalah dengan adanya sistem hutang yang sedang berlangsung. Sebab jika ada hutang oleh pelanggan biasanya akan menjadi lebih susah untuk melakukan perputaran modal.kembali, apalagi jika hutang yang diterima cukup besar. 

Maka sangat lebih baik jika Anda memberi pelayanan dengan mengutamakan pembayaran cash atau langsung. Dengan begitu maka akan lebih mudah dalam melakukan pengelolaan modal kembali.

Tidak hanya itu, jika sedang menjalankan usaha tertentu sebaiknya Anda tidak melakukan hutang dengan alasan untuk mengembangkan usaha. Jika bisa dihindari sebaiknya jangan pernah mencobanya. Sebab usaha yang sehat adalah dengan perputaran modal yang dimiliki tanpa adanya hutang akan menjadi lebih nyaman dalam pengelolaannya.

Sebaliknya jika ada hutang biasanya akan lebih tertekan sebab ada target pembayaran hutang yang perlu dicapai jadi mengurangi fokus pengembangan modal untuk bisa membayar hutang. Maka dari itu sebaiknya tidak mengambil resiko dengan hutang untuk mengembangkan usaha, kecuali dalam kondisi yang sudah tidak memungkinkan.

3. Perkecil Stok Barang

Sebagai pengelola usaha warung dengan banyak produk yang diperjualbelikan, maka perlu diperhatikan untuk barang apa saja yang cepat habis dan lama terjual. Hal ini mempengaruhi penyetokan barang agar tidak menjadikan modal berhenti.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melengkapi stok barang namun jumlahnya tidak banyak. Misalkan untuk stok minyak goreng Anda bisa menyediakan stok berbagai ukuran dengan jumlah 2-3 kemasan saja tiap ukuran. 

Begitu juga untuk stok bumbu atau produk sachet lainnya. Tidak perlu banyak akan tetapi lengkap lebih baik agar dapat memudahkan dalam perputaran modal yang dimiliki.

Anda bisa juga memanfaatkan tawaran agen misalkan untuk produk tertentu bisa mengambil dengan minimal jumlah sekian dan bervariasi. Hal ini lebih menekan harga dan juga menekan stok agar tidak banyak menjadi uang diam alias tidak bergerak. 

4. Bedakan Rekening Usaha dan Pribadi

Jika Anda memiliki usaha tertentu, hal yang penting sekali untuk diperhatikan meskipun tampak sepele adalah dengan membedakan rekening untuk usaha dan kebutuhan pribadi. Tampak sangat sederhana namun sebenarnya mempengaruhi proses usaha Anda. 

Misalkan jika rekening usaha bercampur maka Anda akan lebih sulit dalam membedakan mana uang pribadi dan usaha Anda. Terlebih jika uang usaha sampai terpakai untuk kebutuhan pribadi, maka bisa saja mengalami kehabisan modal sebab terpakai untuk memenuhi kebutuhan pribadi Anda. 

Atau barangkali sebenarnya uang pribadi habis, namun tampak masih ada sebab di rekening masih tersedia padahal itu adalah modal usaha Anda.

Yang sangat jelas, penting sekali membedakan uang untuk usaha dan pribadi, sehingga memudahkan untuk pengelolaan dan antisipasi agar tidak khilaf dalam menggunakannya. Hal ini sangat perlu diperhatikan juga untuk menjaga kestabilan usaha Anda. Pembagian rekening ini sangat cocok untuk dimasukkan sebagai Cara Mengelola Keuangan Usaha Warung.

5. Bagi Pos Keuangan Usaha Anda

Cara Mengelola Keuangan Usaha Warung selanjutnya adalah dengan membagi pos presentase keuangan usaha Anda. Misalkan untuk menyisihkan sekian persen untuk menabung, untuk kebutuhan pribadi, untuk pengembangan usaha, untuk bersedekah dan untuk pengelolaan warung. 

Pembagian pos ini hanya bisa dilakukan jika keuangan warung Anda sudah stabil. Alias sudah mengalami keuntungan yang bisa diprediksi dengan tidak terlampau jauh dari hari ke hari.

Biasanya usaha warung sudah memiliki pelanggan tetap setiap harinya untuk pengambilan barang di pasar dan sebagainya. Maka untuk dapat memudahkan pembagian keuangan adalah dengan mematok presentase yang dijalankan perminggu atau perbulan sesuai dengan kondisi usaha masing-masing.

Akan tetapi jika usaha yang dijalankan masih merintis alias keuntungan belum bisa seimbang dari hari ke hari, maka sebaiknya fokus di pengembangan terlebih dahulu agar lebih banyak dikenal masyarakat sekitar dan menambah stok variasi barang yang banyak dicari oleh konsumen.

6. Beri Reward Untuk Diri Sendiri

Sebagai pelaku usaha warung pasti mendapati masa-masa yang melelahkan saat menjalani usaha yang dilakukan. Hal ini sudah pasti sebab menjalankan usaha warung memang perlu standby di warung dari mulai buka hingga waktu tutup. 

Jika Anda masih menjalankan secara mandiri alias tidak menggunakan jasa karyawan, maka salah satu motivasi yang bisa dilakukan adalah dengan memberi reward untuk diri sendiri.

Adapun untuk reward tidak harus mewah asalkan menjadikan Anda lebih semangat dan sebagai rasa bersyukur dalam menjalankan usaha yang dilakukan. Pembelian reward bisa diambil dari laba usaha Anda sekian persen saja, untuk memotivasi diri dan menikmati keuntungan atas usaha yang dilakukan.

Misalkan dengan membeli makanan kesukaan bersama keluarga atau membeli barang tertentu dengan harga atau nominal yang tidak melebihi budget yang dimiliki. Hal ini akan menjadikan Anda lebih bersemangat dalam menjalani hari. 

Akan tetapi jika Anda memanfaatkan jasa karyawan pastikan sudah melakukan penggajian karyawan terlebih dahulu sebelum memberi reward pada diri sendiri. Sebab akan lebih banyak dana yang perlu dikeluarkan nantinya. 

Jika sudah bersih pengelolaan dana yang dibutuhkan maka Anda baru bisa menikmati sedikit untuk reward Anda. Dengan begitu Anda tidak akan merasa bersalah saat keuangan kurang sehat.

Anda juga bisa menyimak informasi menarik lainnya di bawah ini.

Baca juga:





Beberapa Cara Mengelola Keuangan Usaha Warung tersebut bisa Anda coba untuk menjadikan usaha warung lebih berkembang. Yang pasti sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Anda. Semoga bermanfaat!
Related Posts