taupasar.com

we read, we create and we share it.

Ketahui 7 Resiko Bisnis Catering Sebelum Memulainya!

Ketahui 7 Resiko Bisnis Catering Sebelum Memulainya!

Bisnis atau usaha catering merupakan salah satu jenis usaha yang bisa dibilang 'empuk' untuk dijadikan lahan menambah penghasilan. Hal ini disebabkan karena tidak bisa dipungkiri kita sebagai manusia pasti sedikit banyak membutuhkan makan untuk bertahan hidup. 
Resiko Bisnis
Maka dari itu bisa dijadikam salah satu alasan mengapa bisnis catering cukup prospek untuk dijadikan sebagai lahan penghasilan sampingan atau bahkan utama untuk Anda coba. 

Akan tetapi tidak semua jenis makanan yang bisa Anda jadikan objek atau target usaha catering. Untuk usaha atau bisnis catering itu sendiri biasanya difokuskan pada makanan besar alias makanan yang dijadikan sebagai kebutuhan untuk mengenyangkan. Bukan hanya sekedar jajanan semata. 

Maka dari itu pastinya rasa dan kuantitas menjadi salah satu hal yang sangat perlu untuk dijadikan pegangan dalam menjalankannya.

Bisnis catering sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Akan tetapi melihat kesibukan zaman dahulu cenderung lebih menyukai memasak secara mandiri alias mengepulkan dapur mereka apabila mengadakan suatu acara besar, sehingga prospek bisnis catering pada zaman dahulu cenderung rendah dan kurang berkembang. 

Akan tetapi jika dilihat dengan kondisi sekarang ini, terutama di wilayah kota. Para penduduk kota cenderung sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Baik untuk bekerja, kegiatan sosial, keagamaan dan lain sebagainya. 

Sehingga jika ada acara tertentu cenderung lebih tertarik untuk memanfaatkan jasa catering untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para tamu, maka dari itu jika dilihat dari kemajuan aktifitas manusia sekarang cukup bisa terbilang prospek jika ingin menjalankan bisnis catering di kawasan perkotaan.

Terlepas dari berbagai peluang untuk menjalankan bisnis catering, pastinya ada juga resiko yang dibawa oleh bisnis catering tersebut. Sebagaimana bisnis lainnya, pasti ada beberapa peluang dan resiko yang perlu dihadapi untuk menjalankan sebuah bisnis. 

Maka Anda perlu mengetahui beberapa resiko tersebut untuk lebih mematangkan diri dan mental saat akan menjalankan bisnis tersebut. Adapun beberapa resiko bisnis catering tersebut diantaranya adalah:

Resiko Bisnis Catering

1. Harga Bahan Makanan yang Naik Turun

Salah satu yang menjadi unsur pokok atau resiko utama saat menjalankan usaha catering adalah terkait harga bahan makanan yang tidak bisa tetap alias selalu mengikuti pasar. 

Padahal sebagaimana yang kita ketahui bahwa penentuan harga makanan cenderung tetap agar bisa dijadikan patokan dalam proses pemesanan dan penjualan. Tidak bisa dipungkiri kenaikan bahan makanan pastinya juga akan mempengaruhi biaya produksi serta gaji karyawan.

Maka dari itu perlu dijadikan bahan pematangan sebelum menentukan harga makanan yang akan dijual. Terutama untuk penentuan supplier yang akan menyediakan bahan bahan yang dibutuhkan. 

Jika sekiranya Anda menemukan supplier tangan pertama kemungkinan untuk harga cenderung lebih bisa diprediksi dan tidak terlalu jauh perbedaannya. Akan tetapi masih perlu banyak penyesuaian untuk menemukan yang terbaik untuk jadi partner bisnis katering Anda.

2. Kurang Konsistennya Soal Rasa

Resiko usaha katering selanjutnya adalah terletak pada rasa yang harus konsisten dengan bahan-bahan yang digunakan. Sebab meskipun koki atau juru masaknya sama, seringkali hasil masakan juga tidak sama dengan bahan dan menu yang sama. Perlu keahlian ekstra untuk dapat menyamakan rasa setiap harinya agar pelanggan tetap dapat menikmati masakan terbaik Anda.

Sebab lidah satu orang dengan lainnya memang memiliki selera yang tidak sama. Jadi hal ini perlu Anda pahami agar tidak terlalu dilema saat akan menghadirkan menu baru atau menyajikannya. Hal ini cenderung gampang-gampang sulit dan memang menjadi suatu hal yang perlu dijaga. Diantara resiko bisnis catering yakni soal rasa yang sama di setiap penyajiannya.

3. Ketahanan Makanan yang Disajikan

Dalam menyajikan bisnis catering, pastinya membutuhkan waktu yang tidak singkat. Apalagi jika pesanan yang diatang cenderung lebih banyak, sehingga membutuhkan pembuatan makanan bertahap untuk menjaga kualitas ketahanannya agar tidak cepat basi. Hal ini sangat perlu diperhatikan mengingat proses pembuatan yang membutuhkan waktu dan bahan yang mungkin terbatas.

Misalkan untuk catering di pagi hari, bisa dimasak bagian yang mudah basi di sesi akhir. Misalkan untuk lauk ayam bakar cenderung awet, bisa disiapkan pencucian bahan sejak sore hari sebelumnya dan dibakar di malam harinya. 

Sedangkan untuk memasak nasi, bisa dilakukan sebelum fajar agar nasi tidak mudah basi saat dilakukan penyajian. Hal ini perlu teknik dan pemahaman agar Anda tetap bisa survie dan memastikan makanan tidak basi nantinya saat disajikan kepada pelanggan Anda.

4. Adanya Kecerobohan Karyawan

Jika catering yang Anda miliki memanfaatkan jasa karyawan, maka resiko bisnis catering bisa jadi disebabkan oleh karyawan Anda. Maka harus siap dengan segala konsekuensi yang ada seperti keteledoran dalam menyajikan makanan diluar perjanjian pesanan, masakan gosong, pemilihan bahan makanan yang kurang tepat dan lain sebagainya. 

Pastinya Anda tidak hanya dirugikan dengan biaya saja akan tetapi dengan waktu yang terbatas untuk menyajikan makanan yang sama selanjutnya. 

Maka dari itu perlu training atau pelatihan dan apa saja persiapan untuk mematangkan karyawan Anda. Sehingga resiko bisnis catering dengan adanya kecerobohan karyaean bisa sedikit berkurang nantinya. 

5. Pemasaran yang Kurang Up To Date

Seiring berkembangnya teknologi digital, banyak sekali kebutuhan pemahaman kita dalam menghadapinya. Salah satunya adalah dengan menghadirkan produk yang up to date untuk dipasarkan. Misalkan memanfaatkan teknologi untuk turut serta mendaftarkan bisnis catering melalui Go Food, Shopee Food atau sejenisnya agar mendapatkan pelanggan lebih luar nantinya. 

Sebab cara mendapatkan pelanggan tidak melulu dari jalur manual alias pelanggan datang ke tempat bisnis Anda, akan tetapi bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengepakkan sayap bisnis Anda.

Dengan memahami teknologi yang ada, Anda lebih bisa beradaptasi serta memanfaatkannya untuk mendapatkan pelanggan lebih luas dari berbagai tempat tanpa perlu datang ke tempat Anda namun bisa merasakan kelezatan catering Anda.

6. Pengelolaan Keuangan Tidak Rapi

Sebagaimana proses bisnis lainnya, pengelolaan dana menjadi salah satu resiko yang tidak bisa disepelekan. Sebab Anda perlu menyiapkan dana untuk memutar kembali modal Anda dalam penyajian makanan setiap harinya. Tidak hanya itu, Anda juga perlu menyiapkan gaji karyawan agar bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya yang telah diharapkan.

Untuk itu Anda perlu melakukan pencatatan keuangan secara rapi dan detail agar tidak terbawa arus dalam menjalankan bisnis catering Anda. Pastinya dengan pengelolaan dana yang tepat Anda bisa tetap survive dalam kondisi apapun seperti dengan adanya virus seperti Covid yang menyebabkan berbagai bisnis usaha menjadi tumbang.

7. Inovasi Baru Untuk Tetap Bertahan

Resiko bisnis catering terakhir yakni perlu menyiapkan inovasi dengan menu atau penyajian terbaru agar bisa mengikuti kemauan pasar atau pelanggan Anda. Kehadiran inovasi tidak perlu setiap hari, asalkan tepat dan telah dilakukan percobaan di beberapa moment tertentu. 

Seringkali kehadiran pelanggan baru lebih mudah dan cepat dengan adanya inovasi yang dihadirkan baik itu sekedar penasaran atau bahkan bisa jadi pelanggan tetap Anda. Maka dari itu perlu dicoba agar tahu hasilnya di pasaran.

Anda juga bisa mendapatkan informasi tambahan pada sejumlah artikel berikut ini.

Baca juga:





Beberapa resiko usaha atau bisnis catering tersebut bisa Anda jadikan pertimbangan serta pengetahuan tambahan agar nantinya bisa lebih kuat dan tegap dalam menghadapi arus perjalanan bisnis catering Anda. Semoga bermanfaat!
Related Posts