taupasar.com

we read, we create and we share it.

Modal Usaha Ternak Lele yang Bisa Dilakukan Bagi Pemula

Modal Usaha Ternak Lele yang Bisa Dilakukan Bagi Pemula

Lele termasuk ikan air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Biasanya, ikan lele ini diolah menjadi aneka hidangan yang lezat. Tidak heran budidaya ikan lele telah menjadi salah satu ide bisnis yang banyak digandrungi oleh para pebisnis. 
Modal Usaha Ternak
Usaha ternak ikan lele tidak terlalu membutuhkan modal yang banyak, tetapi bisa menjanjikan untung yang cukup menggiurkan. Pengalaman dalam berbisnis ikan ini pun tak banyak dibutuhkan dalam beternak ikan lele.

Kelebihan Usaha Ternak Lele

1. Mudah Beradaptasi

Merupakan jenis ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya, hal ini membuat pebisnis ikan lele tidak bingung saat membuat dan menjaga kolam air.

2. Memiliki Daya Tahan Tubuh yang Kuat

Usaha ternak lele ini memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga tidak mudah sakit. Dengan begitu, resiko gagal panen ikan lele karena penyakit atau mati memiliki kemungkinan yang kecil.

3. Bibitnya Mudah Dicari

Ikan lele banyak dicari di pasaran, karena dengan harga terjangkau tetapi harga jual yang cukup tinggi. Sehingga mendapatkan keuntungan bisa lebih maksimal.

Kekurangan Usaha Ternak Lele 

1. Kenaikan Biaya Pakan Ikan

Dalam sewaktu-waktu biaya pakan ikan bisa saja naik, jika sudah begitu otomatis keuntungan yang didapat menjadi menurun.

2. Hama dan Penyakit dari Lingkungan Menjadi Ancaman

Meskipun ikan lele memiliki daya tahan tubuh yang kuat, tidak berarti bisa terhindar dari hama dan penyakit. Seperti virus, jamur, serta bakteri bisa hinggap dan menghambat pertumbuhan lele. Lebih buruknya lagi bisa sampai gagal panen. Maka dari itu, semaksimal mungkin harus rutin memantau kondisi kolam dan sekitarnya.

Modal Usaha Ternak Lele

Dapat dikatakan modal usaha ternak lele  cukup hemat, diperkirakan modal yang dikeluarkan sekitar Rp. 2.000.000 untuk proses perkembangan lele dan biaya operasional lainnya. Berikut rinciannya:

1. Kolam Ikan Lele 

Modal dalam pembuatan kolam ikan lele sekitar Rp 1.000.000. Pembuatan dua buah terpal ukuran besar seharga Rp 600 ribu. 

Kerangka kolamnya, bisa memanfaatkan bahan dari bambu yang kuat dengan harga sekitar Rp 300 ribu. Ditambah keperluan lain seperti paku dan lainnya diperkirakan Rp 100 ribu. Jadi total modal pembuatan kolam diperkirakan Rp. 1.000.000.

2. Bibit Ikan Lele

Untuk bibit ikan lele, sebanyak 2000 ekor, dengan harga Rp. 500 ribu. Tentunya menjadi biaya yang tidak terlalu mahal bukan? Secara kamu akan mendapatkan ikan lele dengan jumlah yang cukup banyak.

3. Pakan Ikan Lele

Sedangkan untuk pakan ikan, menghabiskan biaya sekitar Rp. 500 ribu  setiap bulannya. Perihal biaya ini, tentu saja akan disesuaikan dengan jumlah ikan lele yang kamu miliki. bisa menjadi lebih murah atau lebih mahal, sesuai dengan jumlah tersebut.

4. Vitamin dan Obat Ikan Lele

Keperluan vitamin dan obat sekitar Rp 100 ribu. Hal ini berguna untuk membuat pertumbuhan ikan lele semakin baik.

Jadi perkiraan total biaya bulanan ternak ikan lele adalah Rp.1.1 juta. Sehingga, total keseluruhan modal usaha ternak lele ini adalah Rp. 2.100.000. Perlu diingat pengeluaran ini hanya terjadi saat kamu baru memulai bisnis ternak lele. 

Saat sudah memasuki masa panen kedua, kamu hanya mengeluarkan uang untuk membeli biaya operasional bisnis saja.

Cara Memulai Usaha Ternak Ikan Lele

1. Buat Kolam

Setelah modal usaha ternak lele telah dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah pembuatan kolamnya.

Pembuatan kolam menggunakan terpal dengan menggali permukaan tanah terlebih dahulu. Berikut ukuran rekomendasi pembuatan kolamnya:
  • 3 x 2 meter untuk 500 ekor,
  • 5 x 2 meter untuk 1.000 ekor.
Jika produksi 2.000 ekor maka dibutuhkan 2 kolam berukuran 5 x 2 meter, atau 4.000 ekor dengan 4 kolam dengan ukuran yang sama.

Alangkah bagusnya bersihkan dulu kolam dengan sabun setelah selesai dibuat. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan bau, kamu bisa taburkan irisan daun pepaya dan singkong.

Buat kolam ikan lele lebih luas agar tidak kekurangan oksigen. Jangan dibuat terlalu dangkal, usahakan juga kolam ikan lele cukup akan cahaya sinar matahari.

Jika kolam sudah jadi, diamkan dengan air penuh selama satu bulan. Tujuannya untuk membentuk lumut dan fitoplankton agar air tidak keruh. Hal ini akan membuatkolam ikan lele terlihat berwarna hijau karena adanya sedikit berlumpur.

Pastikan suhu air sekitar 20 - 28 derajat Celcius. Supaya kualitas kolam tetap terjaga, tambahkan pakan alami seperti eceng gondok supaya racun air dapat terserap.

Kotoran merupakan sumber penyakit, agar terhindar dari hal itu sebaiknya melakukan pembersihan air kolam setiap dua bulan sekali.

2. Pilih Bibit Berkualitas

Berikut ciri-ciri memilih bibit lele unggul yang perlu diketahui:
  • Gerakan gesit dan agresif saat diberi makan
  • Tidak terdapat luka atau cacat di bagian tubuh
  • Warna tubuh sedikit lebih terang
  • Bebas dari bibit penyakit
Pilih bibit lele yang usianya sekitar 2 minggu juga dengan ukuran sebesar 7-9 cm. Letakkan di kolam yang lebih dangkal dengan posisi miring selama 15-30 menit,  agar lele mampu beradaptasi. 

Lakukan penebaran bibit lele di waktu pagi dan malam hari, karena menyesuaikan dengan kondisi bibit lele yang cenderung tenang.

3. Pakan yang Bergizi

Pakan ikan lele yang baik mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang cocok untuk mencukupi kebutuhan gizi ikan lele. Beri makan sebanyak 3 kali dalam sehari di pagi hari, sore hari, dan malam hari.
 
4. Memisahkan Lele Kecil dan Dewasa

Ikan lele termasuk hewan pemakan sesama (kanibal). Maka dari itu, perlu memisahkan ikan lele kecil berusia 20 hari dan lele besar yang telah dewasa di kolam terpisah. 

Selain itu, tujuannya pemisahan agar perkembangan lele kecil semakin baik, dapat bergerak lincah, dan tidak kekurangan makanan.

5. Kenali Penyakit

Supaya usaha lele kamu lancar hingga sukses harus kenali penyakit yang bisa menyerang ikan lele. Ada dua faktor yang menyebabkan ikan lele terserang penyakit, dari internal (pengaturan air yang buruk, bibit lele yang membawa penyakit, pengaturan pakan yang tidak tepat), dan  eksternal (cuaca, sumber air, iklim).

Jangan lupa merawat kolam secara rutin, agar lele terhindar dari hama dan penyakit. Pastikan air kolam bersuhu baik, dan beri pakan yang bergizi dengan porsi cukup.

6. Proses Panen

Membutuhkan waktu tiga bulan untuk panen. Sebelum itu, ikan lele dipuasakan pada satu hari sebelum waktu panen. 

Tujuannya untuk membersihkan perutnya sebelum dipasarkan. Jika berhasil panen, bersihkan kembali  kolamnya dan menebar bibit lele yang baru.

7. Memasarkan

Melakukan pemasaran agar kamu mendapatkan untung, lebih mudah lagi jika kamu memiliki koneksi yang menjual hidangan lele.

Jika kualitas lele bagus, pastinya kamu bisa mendapatkan pelanggan yang banyak dan setia. Coba juga menggunakan media sosial agar bisa memperluas pelanggan  kamu hingga luar kota.

Menarik, kamu juga bisa mendapatkan tambahan informasi pada sejumlah artikel berikut ini.

Baca juga:





Demikian Informasi modal usaha ternak lele. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi kamu dalam membangun usaha ternak lele. Semangat!

Penulis: Putri Geo
Related Posts