taupasar.com

we read, we create and we share it.

Pelajarilah Cara Menghitung Keuntungan Usaha Kredit Sebelum Kamu Mulai Berbisnis

Pelajari Cara  Menghitung Keuntungan Usaha Kredit Sebelum Memulai Berbisnis

Jual beli barang dengan sistem kredit memang diminati banyak orang. Dari pihak pembeli, metode transaksi ini kadang dinilai memudahkan karena pembayarannya dilakukan secara menyicil. Adapun bagi penjual, asalkan tahu cara menghitung keuntungan usaha kredit, sistem ini menjanjikan profit yang menggiurkan.

menghitung keuntungan usaha kredit

Pada dasarnya, transaksi kredit merupakan jual beli yang dalam pembayarannya dilakukan penundaan. Pembeli melakukan pembayaran dengan jumlah tertentu pada periode waktu yang telah disepakati. Harga barang yang ditetapkan lebih mahal jika dibandingkan transaksi kontan. Namun, cicilan yang dinilai lebih terjangkau membuat bayak orang tertarik melakukan transaksi kredit ini.

Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Menjalankan Usaha Kredit

Banyak orang yang sudah meraih sukses dalam berbisnis barang-barang kredit. Hal ini membuat bisnis kredit tampak menarik untuk dijalankan. Meskipun demikian, dalam menjalankannya perlu persiapan dan trik untuk mencapai sukses. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan bisnis barang-barang kredit.

1. Persiapan Modal Yang Cukup 

Banyak Pelaku usaha ini menetapkan margin keuntungan yang cukup tinggi pada setiap barang yang dipasarkan. Keuntungan besar ini memang cukup menggiurkan. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa selama barang masih dicicil orang, berarti ada sejumlah modal yang mandek. 

Oleh sebab itu, perlu mempersiapkan modal yang cukup agar usaha yang dijalankan tidak terhenti di tengah jalan akibat kurangnya dana.

Selain itu, modal yang cukup memastikan seluruh demand dari pembeli dapat terpenuhi. Jika modal yang disediakan sedikit, bisa jadi terpaksa menolak pesanan pembeli karena dana yang ada masih terhenti di cicilan pelanggan. Sebelum mengetahui cara menghitung keuntungan usaha kredit perlu tahu kebutuhan modalnya.  Idealnya, modal yang disiapkan senilai target penjualan x lama angsuran. 

Misalnya ditetapkan angsuran selama 10 bulan, sedangkan target penjualan per bulan adalah Rp2000.000. Jadi, setidaknya, modal yang disiapkan adalah Rp2.000.000 x 10 = Rp20.000.000. Meskipun demikian, modal lebih kecil pun bisa disiapkan untuk memulai usaha ini. Konsekuensinya, kemungkinan penjualan di bulan-bulan selanjutnya sedikit tersendat karena tidak tersedia dana.

2. Menemukan Suplier Yang Kompetitif

Selain wajib mengetahui cara menghitung keuntungan usaha kredit, seorang pengusaha wajib mencari suplier yang kompetitif. Jika mampu bersaing dari segi harga, tentunya akan mudah untuk menarik pelanggan melakukan transaksi. Selain itu, kualitas barang perlu diperhatikan karena umumnya barang kredit adalah barang-barang yang memiliki usia pakai lama.

3. Pencatatan Keuangan Yang Tertib Dan Lengkap

Salah satu kunci sukses bisnis ini selain mengetahui cara menghitung keuntungan usaha kredit adalah melakukan pencatatan yang tertib dan mendetail. Tanpa pencatatan yang baik, akan sulit mengetahui debitur mana yang sudah menyicil dan mana yang menunggak. Selain itu, dapat diketahui berapa keuntungan yang diperoleh, jenis barang yang penjualannya bagus, dan informasi lainnya.

Sebagaimana sebuah bisnis pada umumnya, pencatatan keuangan ini perlu untuk melakukan pelaporan keuangan. Gunanya adalah membantu pemiliki usaha dalam membuat evaluasi dan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk pengembangan bisnis.

4. Memperluas Jaringan

Usaha dinilai baik apabila terlihat ada perkembangan yang signifikan. Salah satu cara membuat usaha berkembang adalah dengan memperluas jaringan. Terutama untuk usaha kredit ini. Bisa dikatakan, usaha kredit memiliki kesempatan repeat order yang rendah. Biasanya pelanggan akan menyelesaikan angsurannya terlebih dahulu sebelum mengambil kredit baru.

Oleh sebab itu, pelaku usaha kredit harus memiliki banyak pertemanan untuk meningkatkan daftar calon pelanggan yang dimiliki. Selain itu, jika modal yang dimiliki mencukupi, tak ada salahnya merekrut reseller. 

Tujuannya untuk memperluas jangkauan dan menaikkan angka penjualan. Namun, saat merekrut reseller, perlu memahami cara menghitung keuntungan usaha kredit agar tahu nilai bagi hasilnya.

5. Tegas Kepada Pelanggan

Salah satu kendala utama dalam menjalankan usaha kredit adalah jika terjadi kredit macet. Kemungkinan terjadinya pelanggan yang menunggak, bahkan hingga terjadi gagal bayar, dapat memengaruhi kondisi keuangan usaha yang dijalankan. Untuk itu, pelaku usaha kredit perlu memiliki cara mengantisipasi hal ini. 

Salah satu caranya adalah membuat suatu perjanjian tertulis antara penjual debitur dan kreditur. Perjanjian ini berlaku mengikat dan harus dipatuhi oleh debitur. Meskipun demikian, menyelesaikan kredit macet dengan musyawarah agar ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak akan lebih baik. Musyawarah ini bertujuan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

Suatu usaha yang mampu memberikan solusi akan memiliki nilai plus di mata pelanggan. Nantinya, pelanggan yang merasa puas, tidak akan segan merekomendasikan kepada orang lain. Pada akhirnya, usaha yang dijalankan akan dikenal lebih banyak orang.

Cara Menghitung Keuntungan Usaha Kredit Yang Mudah

Setelah mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha kredit, saatnya mengetahui cara menghitung keuntungan usaha kredit. Dengan memahami penghitungannya, dapat diketahui harga barang yang ditetapkan dan jumlah modal yang harus disiapkan. Berikut ini adalah cara penghitungan yang sederhana dan cukup mudah.

1. Pendapatan Per Bulan

Karena bisnis ini dilakukan dengan cara menyicil, maka perlu diketahui jumlah pendapatan per bulan dari usaha yang dijalankan. Cara penghitungannya adalah sebagai berikut.

Harga barang: Rp350.000

Harga beli: Rp 200.000

Jumlah konsumen: 10 orang

Lama cicilan: 10 bulan

Jadi, dapat dihitung dengan cara:

Harga barang : lama cicilan

= Rp350.000 : 10

=Rp35.000

Setelah diketahui cicilannya, dapat dihitung pendapatan per bulan. Penghitungannya adalah sebagai berikut.

Pendapatan bulanan = jumlah cicilan x jumlah konsumen

= Rp35.000x 10 orang

= Rp3.500.000

Jadi pendapatan per bulan melalui angsuran konsumen adalah Rp3.500.000.

2. Menghitung Laba Setelah Dikurangi Biaya Operasional

Laba yang diperoleh bukanlah laba bersih karena masih ada biaya yang harus dikeluarkan saat operasional usaha. Untuk itu, perlu mengetahui cara menghitung keuntungan usaha kredit berdasarkan harga di atas, secara sederhana seperti berikut ini.

baca juga:

1. prinsip 1I + 6M dalam wirausaha

2. cara menghitung margin keuntungan bisnis

3. inspirasi carai nama CV yang bagus dan menarik

Biaya transportasi: Rp100.000

Biaya Promosi: Rp50.000

Biaya Lain-lain: Rp.100.000

Total biaya adalah Rp250.000

Pembelian barang: Rp200.000 x 10 = Rp2.000.000

Penjualan: Rp 350.000 x 10 = Rp3.500.000

Jadi, laba yang diperoleh setelah semua angsuran lunas adalah:

Laba = harga jual – (harga beli + total biaya)

= Rp3.500.000 – (Rp2.000.000 + Rp250.000)

= Rp3.500.000 – Rp2.250.000

=Rp.1.250.000

Dengan demikian, diketahu bahwa keuntungan yang didapat pada saat sepuluh orang pembeli tersebut melunasi cicilannya adalah Rp1.250.000.

Setelah mengetahui cara menghitung keuntungan usaha kredit, pelaku usaha dapat mengambil keputusan terkait pengembangan bisnisnya. Misalnya dengan merekrut reseller. Apabila merekrut reseller, tentunya laba akan berkurang karena harus dibagi. 

Namun, pekerjaan lebih ringan dan jangkauan jual semakin luas. Umumnya pembagian laba bisa dengan perhitungan 70% untuk pemilik usaha dan 30% untuk reseller.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Laba 10 item = Rp1.250.000

Laba per item = Rp1.250.000 : 10 = Rp125.000

Pembagian keuntungan

Untuk Reseller = Rp125.000 x 30%

= 37.500

Jadi, harga reseller adalah: harga barang – keuntungan reseller

= Rp350.000 – Rp 37500

= Rp 312.000

Demikianlah cara menghitung keuntungan usaha kredit  secara sederhana, baik dilakukan sendiri, maupun dengan reseller. Perhitungan mendetail dengan memperhatikan biaya-biaya yang harus dikeluarkan membuat harga menjadi rasional dan mendapatkan keuntungan. Selain itu, perhitungan yang tepat juga memastikan bagi hasil antara pemilik usaha dan reseller dapat ditentukan dengan baik.


Penulis: Narendra Devi

Related Posts