taupasar.com

we read, we create and we share it.

Penjelasan Positioning dan Branding Strategy Untuk Memenangkan Target Market


Positioning adalah metode pemasaran untuk menciptakan persepsi sebuah produk, merek, atau identitas organisasi Menurut Pakar Branding Subiakto P (Pak Bi). Sangat relevan karena banyak orang sepakat dalam koridor strategi pemasaran (segmentasi, targeting dan positioning) hal itu dianggap faktor yang di luar kontrol kita alias tergantung penerimaan target pasar kita.

hubungan positioning dan branding
Ilustrasi Positioning dan Branding - Pixels


Itu artinya saat menyusun strategi positioning untuk suatu produk atau jasa sangat disarankan dilandasi dengan paradigma “mau diingat sebagai apa produk kita di benak konsumen?”. Tentu saja pertanyaan tadi harus juga ditunjang dengan value produk yang kita miliki. Jangan sampai terjadi kontradiksi antara positioning yang kita incar dengan value sebenarnya dari produk yang kita miliki.

Jika mau mempelajari lebih jauh soal postioning, Pak Bi juga mengutip dari Jack Trout dalam buku “Positioning: The Battle for Your Mind” di mana di dalamnya ada beberapa penjelasan penting salah satunya tertulis bahwa positioning bukanlah tentang apa yang kita lakukan terhadap produk.


Definisi dan Penjelasan Positioning Menurut Jack Trout

Jack Trout berpendapat bahwa Positioning adalah tentang apa yang kita lakukan terhadap pikiran Target Market, yaitu memposisikan produk dalam pikiran calon konsumen. Itu Artinya seperti yang sudah ditulis di atas bahwa dasar menciptakan positioning adalah presepsi yang ingin kita bentuk berdasarkan value, bukan menyampaikan value sehingga mendapat respon kemudian menyimpulkannya sebagai sebuah positioning.

Dua hal tadi nampak mirip dan sederhana, namun bagi brand manager adalah hal fundamental. Analogi paling sederhana adalah pastikan dulu positioning produknya mau apa, baru kita bisa buat strategi marketing termasuk konten yang sesuai untuk menggambarkannya. Tidak sedikit yang membaliknya yaitu membranding produk berdasar value sehingga nanti tahu posisi produk itu dimana.

Tidak ada yang salah.  Namun jika kembali pada konsep “Nama atau merek diharapkan memonopoli satu posisi dalam pikiran Target Market,” dari Trout, idealnya memang yang prioritaskan adalah bagaimana membuat brand kita memiliki presepsi yang jelas di segmen yang kita bidik, sehingga produk “apapun” yang kita keluarkan sudah memiliki identitas yang jelas sebagai implikasi positioning branding yang jelas.


Hubungan Branding dengan Positioning

Banyak orang sepakat bahwa branding itu sangat erat hubungannya dengan positioning. Lebih jauh Pak Bu juga mengutip “Jika kita berusaha menempati dua, tiga, atau empat posisi maka kita cenderung tidak menjadi apa pun dalam pikiran Target Market.” Artinya dalam melakukan positioning brand sangat disarankan untuk fokus pada satu katagori market. Alasannya jelas, supaya pesan yang ditangkap oleh target market itu tidak bias.

Contoh dari dominasi target market ini misal brand jam tangan Rolex. Rolex sadar bahwa brand yang sudah mereka bangun positioningnya jelas, dengan target utama adalah presepsi mewah dan berkelas. Artinya saat membuat produk value hingga kontennya juga harus menunjang ke positioning tadi. Dan sepertinya Rolex belum ada niatan untuk mengerjakan market di luar positioning tadi.


Peranan Positioning Dalam Persaingan Dengan Kompetitor

Banyak pertanyaan muncul yaitu apakah slogan itu bisa menunjukkan sebuah positioning? Bisa ya atau tidak jawabannya. Dalam buku Trot mengatakan “Setiap produk memiliki sebuah slogan, tetapi sedikit merek mampu membuat sebuah posisi.” Artinya belum tentu sebuah produk yang ber-slogan mampu menyampaikan positioning suatu brand atau produk.

Menurut Pak Bi, Hal yang esensial dalam melakukan branding termasuk membuat slogan adalah bagaimana pembeli potensial melihat produk, diantara para pesaing dengan memetakan persepsi Target Market. Dalam kutipannya ditulis “Anda harus mengeluarkan produk Anda dari arena kompetisi Anda” dimana artinya kita harus memposisikan produk kita berbeda dengan kompetitor kita.

Dijelaskan lebih lanjut soal mengeluarkan produk tadi dengan kalimat “Jika Anda melihat pada analogi perang, Anda melihat tentara Anda berperang memperebutkan sebuah wilayah dimana yang sebenarnya terjadi adalah perang marketing antara Anda dan kompetitor Anda, berperang memperebutkan wilayah dalam pikiran pelanggan.”

Kesimpulan dari analogi peran tadi adalah, Pak Bi mengajak kita untuk “bertempur” memperebutkan pikiran dan presepsi target pasar kita. Dengan kata lain menyadarkan kita bahwa ada hal yang tidak kalah penting daripada pada elemen marketing mix 4 P (product, price, place dan promotion) yaitu menciptakan strategi branding yang tepat untuk meciptakan positioning yang kuat.


Penulis : Sigit Ardho
Referensi : Subiakto P. (IG : @subiakto)
Related Posts