taupasar.com

we read, we create and we share it.

Gak Bakal Rugi! 3 Cara Menghitung Keuntungan Usaha Kue yang Efektif

Gak Bakal Rugi! 3 Cara Menghitung Keuntungan Usaha Kue yang Efektif

Menjadi seorang usahawan memang banyak diminati, apalagi saat ini banyak perusahaan yang PHK sedang merajalela terhadap karyawannya. Apalagi sekarang biaya hidup semakin mahal, membuat kita harus bisa menghasilkan duit bagaimanapun caranya.
Cara Menghitung Keuntungan Usaha
Tentunya kita harus mencari cara untuk tetap bisa menghasilkan uang, salah satunya dengan membuka usaha. Ada banyak jenis usaha yang dapat dilakukan, salah satunya adalah bidang kuliner yaitu kue yang tidak pernah lekang oleh waktu.

Semakin perkembangan zaman, usaha kue memang akhir-akhir ini semakin banyak peminatnya. Karena makanan merupakan bahan pokok yang sangat dibutuhkan manusia. Sehingga membuat banyaknya persaingan, mau tidak mau kita harus putar otak agar usaha kuliner kita tetap laris.

Maka jangan heran, zaman sekarang usaha kue memiliki keunikan tersendiri agar bisa laku keras di pasar. Selain tentang rasa, untuk meraup keuntungan besar kamu harus tahu bagaimana cara menghitung keuntungan usaha kue.

Memang banyak orang yang menjalankan usaha kue, tapi tidak semua dari mereka paham tentang cara menghitung keuntungan usaha kue. Sebenarnya apa sih manfaat kita mengetahui cara menghitung keuntungan usaha kue? Ada banyak manfaatnya, kamu bisa mendapatkan keuntungan sesuai dengan harapan kamu.

Jika kamu membanderol usaha kamu dengan harga tinggi, pastinya pelanggan akan berpikir dua kali untuk membeli kue kamu. Apabila kamu memilih harga jual yang rendah, tentu saja hal ini bisa membuat usaha kue kamu mendapatkan kerugian besar.

Nah makanya, agar kamu tidak termasuk dari golongan mereka. Berikut ini 3 cara menghitung keuntungan usaha kue yang praktis dan efektif.

3 Cara Menghitung Keuntungan Usaha Kue

1. Identifikasi Biaya Produksi pada Tiap Item

Cara menghitung keuntungan usaha kue yang dapat kamu lakukan yang pertama adalah melakukan identifikasi dari setiap item biaya produksi. Cara ini merupakan hal yang sangat penting. Perlu diketahui ada dua jenis biaya produksi dalam usaha kue.

Pertama, biaya tetap sendiri merupakan biaya yang memiliki jumlah tetap tetapi tidak bergantung pada kapasitas produksi. Misalnya mengenai biaya tetap adalah gaji karyawan, biaya penyusutan dan biaya lain sebagainya.

Kemudian yang kedua, biaya variabel yaitu biaya sumber daya yang diukur untuk melakukan produksi. Besaran biaya ini bisa naik turun sesuai dengan kapasitas produksi yang kamu perlukan dalam menjalankan usaha kue.

Misal dalam pembuatan kue maka diperlukan bahan-bahan seperti telur, tepung, gula, dan lainnya kita perkiraan Rp 200 ribu. Dari takaran tersebut, kita perkirakan bisa menghasilkan kue sebanyak 8 toples. Sehingga membutuhkan biaya sebesar Rp25 ribu per satu toples.

Biaya pembuatan kue pasti juga melibatkan ongkos sehingga sehingga kisaran harga per toples adalah Rp20 ribu. Jadi, total untuk keseluruhan dari biaya memproduksi setiap satu toples kue adalah Rp45 ribu.

2. Menghitung Modal Awal

Menjalankan usaha kue tidak asal-asalan, kamu perlu menghitung modal awal agar biaya pengeluaran tidak banyak terbuang sia-sia. Apa saja yang termasuk dalam modal awal? Tentu saja peralatan seperti oven, gas, kompor, mixer, dan lain sebagainya.
Berikut rincian harganya:
  • Kompor dan tabung gas Rp.500.000,00. 
  • Perlengkapan kue Rp.500.000,00.
  • Oven Rp.500.000,00.
  • Biaya lain-lain Rp.500.000,00.
  • Total Rp.2.000.000,00.
3. Menghitung Laba dan Rugi

Langkah selanjutnya dalam cara menghitung keuntungan usaha kue adalah menentukan perkiraan laba dan rugi. Hal ini bisa dimulai dengan memberikan asumsi terhadap pendapatan harian. Berikut ini rincian sebagai contohnya.

Asumsi keuntungan harian Rp.120.000, dikalikan 1 bulan (30 hari) maka Rp.120.000 x 30 = Rp.3.600.000 biaya yang diperoleh dari penjualan kue. Rincian biaya lainnya yang perlu kamu ketehui seperti berikut ini:
  • Penyusutan biaya peralatan Rp.45.000
  • Bahan kue Rp.500.000
  • Listrik, telepon dan air Rp.350.000 
  • Transportasi senilai Rp.350.000 
  • Total Rp.1.145.000. Jadi, laba bersih Rp.3.600.000 – Rp.1.145.000 = Rp.2.455.000.
Dengan laba sebesar itu, kemungkinan besar kamu bisa dapat balik modal dalam waktu cepat minimal satu bulan. Sebelum terjun dalam dunia usaha kue, kamu perlu mengetahui dua unsur pokok terkait keuntungan jual, berikut penjelasannya.

1. Pendapatan

Unsur pokok utama terkait keuntungan dalam melakukan penjualan adalah pendapatan, yaitu nilai aktivitas yang membuat nilai modal yang digunakan semakin bertumbuh. Pendapatan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu pendapatan dari usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha, dari aktivitas utama dari bisnis itu sendiri.

Misalnya pendapatan dari penjualan produk serta jasa. Sedangkan untuk penjualan di luar usaha merupakan pendapatan yang didapatkan dari sewa atau investasi lain yang dilakukan.

2. Beban

Selanjutnya adalah beban yang juga termasuk dalam unsur pokok pendapatan yang perlu diketahui yaitu biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan guna meraih hasil yang ekonomis. 

Dalam hal ini, untuk pengeluaran biaya atau beban akan membuat modal menjadi berkurang. Ada dua macam beban dalam sebuah usaha yang perlu diketahui. Diantaranya beban usaha dan beban di luar usaha. Beban usaha, biaya dikeluarkan oleh perusahaan guna membiayai semua aktivitas utama dari perusahaan. 

Contoh mengenai beban usaha adalah biaya listrik, biaya gaji karyawan, biaya transportasi, biaya administrasi dan lain sebagainya. Sedangkan beban di luar usaha, biaya yang dikeluarkan guna membiayai kegiatan di luar kegiatan utama perusahaan.

Dua hal ini nantinya akan menjadi kombinasi untuk menentukan pendapatan dari kegiatan bisnis yang kamu lakukan. Perbandingan keduanya juga bisa kamu jadikan sebagai alat menilai apakah perusahaan berjalan dengan baik atau tidak.

Selain itu cara menghitung keuntungan usaha kue yang efektif dengan membandingkan harga dengan pesaing yang bisnisnya sama dengan usaha kamu. Khususnya jika kamu jualan kue sejuta umat seperti brownies, tidak ada salahnya kamu cek dan ricek harga jual pesaing.

Jika kamu termasuk orang yang tidak ingin perang mengenai harga jual dengan pesaing maka perbaiki ekspektasi pelanggan. Bisa dari rasa, kemasan, atau topping kue yang mampu membuat calon pelanggan kamu merasa tergugah untuk membeli.

Karena kue merupakan usaha kuliner, maka sudah semestinya harus menjual kue dengan rasa yang enak dan nikmat. Seperti kata pepatah yang baru akan kalah dengan rasa yang dulu pernah ada, jadi jika kue kita enak calon pelanggan pasti suka.

Mau seberapa pesaing yang sejenis berjualan dengan usaha kamu tidak akan mempengaruhi usaha jenis kue yang kamu rintis. Karena usaha kue kita sudah menyatu dengan selera-selera pelanggan setia kamu, sehingga mereka tidak akan mudah tergoda ke toko kue sebelah.

Simak juga informasi menarik lainnya berikut ini.

Baca juga:





Demikian pembahasan mengenai cara menghitung keuntungan usaha kue yang praktis dan efektif. Pastikan dengan benar dan cermat dalam menghitungnya. Jika perlu persiapkan juga keperluan darurat atau kebutuhan tambahan lainnya. Semoga adanya informasi ini dapat membantu dan bisa kamu dijadikan sebagai referensi, semoga beruntung.
Related Posts