taupasar.com

we read, we create and we share it.

Rumus Retur On Investment (ROI) dan Contoh Soal Penerapannya

Rumus Retur On Investment (ROI) dan Contoh Soal Penerapannya

ROI adalah bagian penting dalam analisa keungan dan investasi. Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut pengembalian atas investasi modal atau pengembalian atas investasi (Return On Investment) merupakan ukuran kinerja perusahaan yang diakui secara luas. Dengan ROI kita dapat membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal.

rumus roi

Return On Investment Dalam Investasi atau Bisnis

Return on investment (ROI) dalam bahasa Indonesia disebut laba atas investasi yaitu rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, dasar biaya investasi

Investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan, menunjang dan meningkatkan profit. Salah satu indicator untuk mengukur profitabilitas perusahaan adalah dengan menggunakan Return On Investment (ROI).

Return On Investment (ROI) itu sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditnamkan dalam aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, ROI juga dikenal sebagai tingkat laba (rate of profit) atau hasil suatu investasi.

Definisi Return in Invesement (ROI) Menurut Para Ahli

Return on Investment (ROI) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan seluruh kekayaan yang dimilikinya. 

  1. Menurut Sutrisno (2012:223), Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuantungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Apabila Return on Investment (ROI) meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham.
  2. Menurut Raharjaputra (2009:122), Return on Investment (ROI) merupakan salah satu indikator yang sering digunakan untuk menghitung keberhasilan manjemen perusahaan dalam menciptakan nilai tambah ekonomis suatu perusahaan. Return on Investment (ROI) akan menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang dapat diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.
  3. Menurut Rahardjo (2009:141), Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh investasi yang ada di dalamnya untuk menghasilkankeuntungan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Return on Investment (ROI) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah  investasi yang telah dilakukan perusahaan. Secara umum semakin besar rasio semakin baik karena berarti semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Rumus Return On Investment (ROI)

Analisis Rentabilitas Ekonomi

Menurut Riyanto (2001:36), rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dari modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. 

Dan menurut Husnan (1998:569) mendefinisikan rentabilitas ekonomi sebagai hasil bagi antara laba sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva. Jadi dapat disimpulkan bahwa rentabilitas ekonomi merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba, yang dapat diperoleh dari perbandingan antara laba usaha dengan total aktiva. Hal ini dapat dinyatakan dalam suatu rasio keuangan yaitu

rumus ROI
Analisis Keuangan Sistem Du Pont

Menurut Sartono (1998 : 131), Return on Investment atau Return on Assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. ROI dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total aktiva, Sartono juga mengungkapka hubungan antara perputaran aktiva dengan net profit margin dapat dicari earning power atau return on assets ratio, earning power adalah hasil kali net profit margin dengan perputaran aktiva.

analisa du pont
Menurut Husnan (1998 : 569) mengemukakan bahwa anĂ¡lisis sistem Du Pont menghitung Return on Investment (ROI) yang didefinisikan sebagai Berdasarkan kedua bentuk analisis di atas ROI memusatkan perhatian pada laba setelah pajak sedangkan rentabilitas ekonomi pada laba operasi yaitu laba operasi bunga dan pajak.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return On Investment (ROI)

Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Profitabilitas dapat digunakan sebagai informasi bagi pemegang saham untuk melihat keuntungan yang benarbenar diterima dalam bentuk dividen. 

Investor menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa besar perubahan nilai atas saham yang dimiliki. Sedangkan kreditor menggunakan profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar pokok dan bunga pinjaman bagi kreditor.

Return on Investment (ROI) merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas perusahaan. Menurut kutipan dari Brigham dan Houston (2001:89), rasio profitabilitas (profitability ratio) menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang terhadap hasil operasi. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen.

Kelebihan dan Kelemahan Return on Investment (ROI)

Menurut Abdullah (2013:46), terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan Return on  nvestment (ROI). Kelebihan dan kelemahan tersebut antara lain:

Kelebihan Return on Investment (ROI)

  • Selain sebagai alat kontrol, Return on Investment (ROI) juga digunakan untuk keperluan perencanaan. Return on Investment (ROI) dapat digunakan sebagai dasar pengambilan  keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi.
  • Return on Investment (ROI) dipergunakan sebagai alat mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. penerapan sistem biaya produksi yang baik akan membuat modal dan biaya dapat dialokasikan kedalam berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung profitabilitas masing-masing produk.
  • Kegunaan Return on Investment (ROI) yang paling utama berkaitan dengan efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi, dan eisiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktek akuntasi secara benar, dalam artian mematuhi sistem dan prinsip-prinsip akuntansi yang ada. 

Apabila suatu perusahaan pada periode tertentu telah mencapai perputan aktiva operasi (operating assets turnover) sesuai standar atau target yang telah ditetapkan, akan tetapi Return on Investment (ROI) yang dicapai masih dibawah standar, maka pihak manajemen perusahaan hendaknya lebih mencurahkan perhatian pada usaha peningkatan efisiensi sektor produksi dan penjualan. 

Sebaliknya apabila profit margin telah mencapai target yang ditetapkan sedangkan operating asset turnover masih dibawah standar, maka perhatian manajemen ditujuakan guna perbaikan kebijakan investasi khususnya pada aktiva tetap.

Kelemahan Return on Investment (ROI)

  • Mengingat praktek akuntansi antar perusahaan yang seringkali berbeda, maka sering terjadi kesulitan dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain.
  • Penggunaan Return on Investment (ROI) untuk analisis rate of return tidak dapat dipakai untuk membandingkan atara dua perusahaan atau lebih dengan hasil yang memuaskan.

Contoh Soal dan Jawaban Rumus Return on Investment (ROI)

rumus roi
Contoh Soal ROI 1


 
soal roi
Contoh Soal ROI 2


jawaban soal roi
Jawaban Soal ROI 2

 

Referensi :

  1. Budi Rahardjo. (2009). Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  2. Ciaran Walsh. (2003). Key Management Ratios. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
  3. Darsono. (2006). Manajemen Keuangan. Jakarta: Diadit Media.
  4. Faisal Abdullah. (2013). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Malang: UMM Press.
  5. Farah Margaretha. (2011). Manajemen Keuangan Untuk Manajer Non Keuangan. Jakarta: Erlangga.


Related Posts