taupasar.com

we read, we create and we share it.

Definisi Brand Strategy dan Contoh Penerapannya Pada Bisnis

Apa Itu Brand Strategy dan Pentingnya Brand Untuk Suatu Bisnis

Brand Strategy adalah serangkaian konsep, metode atau cara untuk bisa membuat brand (merek) produk yang kita kelola bisa bersaing atau mendapatkan positioning yang tepat untuk segment dan target market yang kita bidik. Seberapa penting penerapan strategi merek ini dalam manajemen pemasaran? berikut ulasannya.

brand strategy adalah

Jika kita terlalu asing dengan istrilah branding atau mungkin brand strategy, mari kita ilustrasikan lebih mudah. Misalkan kita punya anak atau hewan peliharaan dan kita mau kasih nama, banyak dari kita mencari referensi nama yang baik dimana di dalamnya ada harapan atau filosofi yang melekat. Proses pencarian nama, pemberian nama hingga memberitahukan ke orang tadi adalah analogi sebuah Brand Strategy.

Apa Itu Brand? (Definisi Merek)

Brand adalah suatu nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing

1. Definisi Brand menurut (Lamb, Hair and Mc Daniel, 2001).

Nama merek merupakan bagian dari merek yang dapat diucapkan, termasuk huruf-huruf, kata-kata dan angka-angka. Merek mempunyai manfaat utama: identifikasi produk, penjualan berulang dan penjualan produk baru. Dan tujuan yang paling utamanya adalah identifikasi produk. Merek memperbolehkan para pemasar membedakan produk mereka dari semua produk lainnya.

2. Definisi Brand Menurut Kotler, pengertian brand adalah sebagai berikut:

 “A brand is a name, term, sign, symbol or services of one seller of groups of seller and differentiate them from those of competitors."

Artinya suatu brand pada dasarnya adalah sesuatu untuk bisa membedakan penjual, produsen atau produk dari penjual, produsen atau yang lain. Merek dapat berupa nama, merek dagang, penjual diberi hak eksklusif untuk menggunakan mereknya selama-lamnya. Jadi merek berbeda dari aktiva lain seperti paten dan hak cipta yang mempunyai batas waktu.

3. Definisi Brand Menurut UU Merek No 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 

Brand adalah “tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinai dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan atau jasa”.
Fungsi Utama Brand Strategy - Pentingnya Sebuah Brand Dalam Bisnis

  1. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya. Artinya suatu brand adalah identitas dari suatu bisnis atau produk yang melekat padanya.
  2. Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebut mereknya. Artinya brand juga sebagai alat promosi untuk memudahkan target pasar memahami dan menganalisa suatu produk atau bisnis yang bran tersebut.
  3. Sebagai jaminan atas mutu barangnya; menunjukkan asal barang atau jasa yang dihasilkan.Dengan brand yang jelas, pelanggan atau customer akan lebih mudah dalam penentuan keputusan pembelian karena sudah ada jaminan jelas dari suatu merek.

Mengapa penting membuat sebuat Brand Strategy? Analogi paling dasar adalah misalnya kita memiliki anak atau hewan peliharaan kesayangan, selayaknya kita akan memberi nama (brand) mereka dengan sesutu yang baik dan bahkan mungkin mengandung doa atau harapan. Untuk menentukan nama yang baik kita perlu cari referensi berbagai macam nama. 

Proses pencarian referensi hingga memberikan nama yang sesuai itu adalah salah satu ilustrasi membuat branding strategy untuk produk atau bisnis. Tentu kelanjutannya ada banyak hal selain membuat atau memberi nama. Kita akan kupas lebih lanjut apa saja yang termasuk branding strategy.

Jenis - Jenis Brand Strategy

Dalam menentukan suatu brand policy, perusahaan memerlukan Brand Startegy. Menurut Kotler Bran Strategy ada lima pilihan antara lain:

1. Merek Baru (New Brand)

New Brand Strategi adalah strategi merek dengan menggunakan merek baru untuk kategori produk baru. Contoh paling mudah misal kita mau membuat atau memproduksi makanan ringan atau cemilan keripik talas. Ketika kita akan menjual, kita beri merek misalnya "MyKriuk". Pemberian nama itu termasuk strategi new brand

Strategi pertama ini biasa paling sering dipakai oleh pebisnis karena dianggap paling sederhana. Apalagi untuk yang sedang merintis bisnis, pilihan strategi ini paling masuk akal karena cenderung lebih mudah dalam penerapannya.

2. Perluasan Lini (Line Extension)

Brand strategy kedua ini adalah pengembangan merek menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh konsumen untuk memperkenalkan tambahan variasi seperti rasa baru, warna, ukuran kemasan, dsb, pada suatu kategori produk dengan menggunakan nama merek yang sama.

Biasanya sebuah bisnis memilih menggunakan pilihan strategy kedua karena mereka yakin dan tahu bahwa brand sebelumnya masuk kategori berhasil. Contoh paling mudah adalah misalnya merek "MyKriuk" keripik talas tadi sudah terkenal sehingga perusahaan memutuskan mengeluarkan varian rasa baru dengan brand yang sama.

Strategy ini biasa digunakan oleh mereka yang masuk katarogi Top Brand. Ciri paling mudah mengenali strategy ini adalah melihat varian produkya. Jika lebih dari satu produk, otomatis itu menggunakan strategi ini. Sebut saja Indomie, Rinso atau Ultra Jaya, mereka semua memiliki lini produk dengan brand yang sama sangat banyak.

3. Perluasan Merek (Brand Extension)

Brand Extension Strategy adalah perluasan merek dengan memanfaatkan merek yang sudah ada untuk masuk ke kategori produk yang masih sama asosiasinya. Tidak sedikit dari kita sulit membedakan brand extension dengan line extension.

Perbedaaan brand extension dengan line extension terletak pada pada kategori produknya. Brand extension mengacu pada katagori baru (otomatis varian baru), sedang line extension hanya varian saja. Misal Pepsodent ada bebaga macam varian dan ukuran maka itu masuk perluasan lini. Sedang Pepsodent saat mengeluarkan sikat gigi maka itu disebut perluasan merek.

Inti dari brand extension strategy adalah kategori produknya sama atau tidak. Catatan penting saat memilih stragi ini adalah sebisa mungkin produk yang akan kita branding memiliki asosiasi yang mirip atau satu ruang lingkup seperti halnya pepsodent ada pasta gigi dan sikat gigi atau ABC yang punya kecap, sambal hingga bumbu serba guna.

4. Multi-Merek (Multibrand)

Multi brand strategy adalah menggunakan merek baru untuk kategori produk lama. Dalam pendekatan ini produknya sama, tetapi mereknya berbeda sehingga sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa merek untuk produk yang sama.

Strategy ini sangat berhubugan dengan Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP). Paling mudah adalah kenapa Kopi Kapal Api memproduksi kopi dengan merek lain yaitu ABC dan Good Day?Ya karena beda marketnya. Banyak sekali brand besar yang memilih strategi ini karena dianggap akan lebih spesifik dalam menjangkau target pasar mereka.

5. Merek Bersama (Co-Brand)

Co-brand strategy adalah menggunakan dua atau lebih merek yang terkenal dikombinasikan dalam satu tawaran. Tiap sponsor merek mengharapkan bahwa merek lain akan memperkuat preferensi merek atau minat pembeli. 

Paling populer untuk strategi ini diantaranya CalbeeWings (Kalbe dan Wings Group), Rucika Wavin (pipa air),  Walls Oreo dan Walls Buavita (Unilever). Konsep utama dari strategy ini adalah mencoba membuat "powerfull brand" sehingga membuat seseorang lebih yakin atau bisa juga menggabungan dua potensi market yang ada.

 Baca Juga : Konsep Branding dan Rebranding Strategy Dalam Marketing


Penulis : Sigit Utomo

Editor : Sigit Utomo

Related Posts