taupasar.com

we read, we create and we share it.

Pengertian Digital Influencer dan Marketing Influencer Instagram

Digital  influencer adalah  kemampuan  untuk  mempengaruhi,  mengubah  opini  dan  perilaku  secara  online, umumnya  melalui social  networking.   Secara  sederhana, influencer artinya mereka  yang  memiliki pengaruh yang besar di sosial media. Para individu berpengaruh ini telah memiliki  kepercayaan dari rekan- rekan online-nya, dan opini mereka dapat memiliki dampak luar biasa untuk reputasi online, termasuk untuk produk/brand.

Aspek  yang  dilihat  dari  seorang  digital influencer adalah Reach,  Resonance dan Relevance. Jika  seorang  digital  influencer  membuat  posting  di  media  sosial,  berapa  banyak  follower  yang  melakukan engagement dengan postingan mereka melalui like, share, retweet, comment, klik terhadap link atau URL dari iklan, atau lebih jauh melakukan tindakan seperti misalnya mengisi form/pembelian.

Digital influencer atau marketing influencer - pixels
Engagement ini bisa terjadi jika para digital influencer dimaksud konsisten membangun komunikasi
dengan followernya dan memiliki citra/reputasi yang cocok dengan produk yang ditawarkan. Reach  merujuk pada jumlah followers dari digital influencer. Namun jumlah follower yang besar tidak selalu menjamin sukses.

Yang lebih penting adalah mengetahui fans mana yang sesuai dengan target khalayak dari brand. Resonance  adalah  tingkat  engagement  dari  follower  dengan  konten  yang  dibagikan  influencer.Resonance  yang  menentukan  apakah  khalayak  akan  aktif  meneruskan  konten  dari  influencer  lalu membagikannya lagi.

Relevance menggambarkan level kesesuaian dan kesamaan antara nilai-nilai yang dianut digital influencer dan brand image produk. Relevance dapat berupa konten yang dibuat influencer, dan apakah influencer memilki value, budaya dan demografis yang sama dengan target khalayak brand.


Apa perbedaan Digital Influencer dengan Marketing Influencer?

Marketing influencer adalah seseorang yang dipilih atau ditunjuk menjadi sosok atau tokoh yang mereprensentasikan suatu produk. Pada dasarnya istilahnya saja yang sering rancu antara marketing influencer, digital influencer, endorsement atau brand ambasador. Tujuan utamanya sama adalah strategi pemasaran dan marketing program hanya istilah dan platformnya saja yang membedakan.

Pemasaran Online, Internet Marketing, Pemasaran Digital
marketing influencer - pixabay
Dalam konteks pemasaran dan promosi, para digital influencer ini menjalankan fungsi promosi dari
mulut ke mulut atau yang dikenal dengan Word of Mouth (WOM). Sebuah survey statistik dari majalah Forbes mengungkapkan bahwa 92 persen konsumen lebih percaya kepada influencer dibandingkan iklan atau cara endorse tradisional  melalui selebriti. Maka  tak aneh  jika  digital influencer  ini dapat  menjalankan fungsi promosi lebih efektif melalui  word of post.   


Promosi Produk melalui Digital Influencer

Dari  sisi  promosi  produk,  pemanfaatan  influencer  adalah  upaya  untuk  membantu  menyebarkan
informasi serta  mempengaruhi/membujuk agar  bersedia menerima, membeli dan loyal  pada  produk yang ditawarkan. Digital influencer dapat  membantu  menyebarkan  informasi  dan  mempengaruhi  followers-nya  dengan  cerita  yang  ia bagikan di akun instagramnya.

Influencer Indonesia dan juga mungkin di banyak negera melakukan promosi dengan cara membuat konten penyebaran informasi tentang produk tertentu, membentuk citra, meningkatkan penjualan bahkan sampai mengubah perilaku konsumen.  Tentunya ada beberapa kriteria dalam memilih influencer yang tepat untuk promosi suatu produk.  


Kriteria penentuan digital influencer atau marketing influencer instagram:

1. Jumlah follower

Jumlah   follower pada umumnya menjadi tolak ukur utama seseorang dikatakan influencer besar atau bisa. Namun kuantitas pengikut tidak semata-mata  menjadi pertimbangan mutlak. Memang jumlah follower yang banyak dapat mengindikasikan bahwa konten  yang diposting berkualitas baik,  namun juga harus dilihat apakah foto-foto yang diunggah sesuai dengan nilai brand atau produk.

2. Engagement

Engagement adalah tingkat feedback dari suatu postingan, biasanya berupa like, komentar atau share. Influencer yang bagus adalah memiliki konten yang ramai diperbincangan/ mengundang banyak komen.Salah satu indikator engagement dari suatu akun digital influencer adalah jumlah like untuk satu postingan minimal 20 % dari total follower.

3. Kredibilitas influencer


Smartphone, Notebook, Media Sosial, Instagram, Internet
postingan instagram - pixabay
Sebagai marketing influencer, sosok yang tepat adalah bisa menjadi kunci keberhasilan suatu program promosi. Kemampuan  untuk  mempengaruhi  layaknya  seorang  teman  adalah  kredibilitas  yang  dicari  dari seorang digital influencer. Hal ini yang membedakannya dari promosi  melalui iklan konvensional. Digital influencer merupakan contoh nyata integrasi PR (credibility, word of mouth) dan marketing (promosi dan informasi  produk).


Peran Digital Influencer dalam bisnis online

Peran  Digital  Influencer  dalam  promosi  produk  dianggap  lebih  efektif  dan  efisien, sebagaimana hasil survey dari McKinsey yang dimuat di Forbes  magazine. Survey tersebut menyebutkan kegiatan word of mouth secara digital mampu mendorong penjualan dua kali lipat lebih besar dibanding dari iklan, serta  memiliki retention  rate atau  proporsi konsumen  yang bertahan dalam periode waktu tertentu sebesar 37 % lebih tinggi (Forbes, 2014).


Profesi Digital Influencer atau Marketing Influencer Instagram

Digital influencer yang kini merupakan profesi yang diminati, dengan pendapatan bervariasi namun
cukup menggiurkan. Riska menyebutkan angka kisaran Rp10-15 juta untuk melakukan dua postingan untuk endorse sebuah produk dalam sebulan. Bahkan untuk melakukan endorse  di posting foto endorse di Insta Story, harga untuk insta story sekitar Rp 6 juta dan untuk Video yang diposting dihargai sekitar Rp25-30 juta. Harga tersebut bervariasi tergantung dari Digital Influencer yang akan dikontrak, dengan criteria yang telah dibahas sebelumnya.

Keuntungan lain melakukan promosi melalui influencer di Instagram juga terkait dengan fitur yang
dimiliki Instagram, seperti dapat menshare ke akun media social lain, menggunakan fasilitas hashtag sehingga posting tersebut dapat mudah dicari, juga dapat memanggil (tag) teman atau pihak-pihak lain yang relevan  dengan produk, atau meneruskan produk ke orang-orang tertentu.Itu kenapa banyak profesional endorser melakukan riset hastag dengan presisi.

Melakukan promosi produk dengan memanfaatkan digital influencer adalah suatu yang patut dipertimbangkan dalam kegiatan promosi di era digital ini, terutama untuk produk yang memiliki khalayak sasaran para generasi milenial, yang sangat engaged dengan digital media. Itu mengapa profesi ini menjadi banyak sekali peminatnya.


Penulis : Sigit Ardho
Referensi :
Warta ISKI p-ISSN: 0853-4470 - Vol. 01, No. 01 (2018).
https://www.researchgate.net/publication/325095512
_Penggunaan_Digital_Influencer_dalam_Promosi_Produk_
Studi_Kasus_Akun_Instagram_bylizzieparra



Related Posts