taupasar.com

we read, we create and we share it.

Pengembangan Produk Baru Yang Inovatif Dan Marketable

Pengembangan produk baru adalah suatu keniscahyaan untuk bersaing di era yang begitu ketat ini. Hampir setiap hari para pemilik brand berlomba - lomba menawarkan produk baru mereka yang di-claim paling canggih, paling hebat atau paling modern. Hal ini memberikan semacam "aturan main" yidak tertulis dalam bisnis yang seakan mengatakan siapa yang bisa memenangkan inovasi adalah mereka yang akan memenangkan pasar.

pengembangan produk baru
Pengembangan Produk Baru - Pixels

Inovasi adalah proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial). Produk Inovatif adalah sebuah produk yang mampu menawarkan kebaruan yang belum ada dari pendahulunya.

Namun apakah dengan adanya "lomba berinovasi" tadi menjamin suatu bisnis akan menang dalam pasar? Bukan seserdaha itu. Banyak sekali orang yang mungkin "hobi" berinovasi namun lupa tujuan utama inovasi itu apa. Di sanalah insting dan sense bisnis seseorang diuji, apakah produk yang dia imajinasikan tadi marketable (dapat dipasarkan) atau bisa jadi hanya sebuah "idealisme". 


Tahapan Pencarian Ide Produk Yang Inovatif Sekaligus Marketable


Untuk menjembatani maka sebenarnya produk inovatif saja tidaklah cukup. Lalu produk inovasi apa yang bisa dikatakan marketable? Mungkin kita belajar dari kisah sukses Go-jek salah tunya. Go-jek bisa memberi kisah pembelajaran hebat bahwa produk yang akan sukses adalah produk inovatif yang juga bisa mengatasi masalah dan kebutuhan orang. Ya, kata kuncinya adalah memenuhi kebutuhan dan membantu menyelesaikan masalah orang banya.

Baca juga : Pengembangan Ide dan Konsep Pembuatan Produk Baru

Oleh karena itu sengat penting untuk bisa mengelola pengembangan produk baru. Untuk diketahui pada dasarnya perkembangan produk baru di awali dengan :

1. SCREANING OF IDE,

Screaning of idea adalah pengumpulan ide untuk menetapkan produk baru. Tahap ini merupakan pemilihan sejumlah id dari berbagai sumber. Sumber informasi atau ide dapat berasal dari manajer perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan atau lembaga lain.

2. BUSINESS ANALYSIS (analisis bisnis)

Business Analysis adalah analis dalam melihat prospek bisnis dalam upaya menerangkan upaya bisnis. Masing-masing ide perlu dianalisis dari segi bisnis untuk mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan ide tersebut dalam menghasilkan laba.

3. TECHNICAL DEVELOPMENT  (teknik pergembangan bisnis)

Technical development adalah suatu upaya menjalankan bisnis yang sudah di rancang agar sesuai dengan harapan.

4. TEST MARKETING OR OTHER RESEARCH (test cara penelitian penjualan)

Testing marketing and research adalah teknik dengan melihat pasar-pasar produk baru dan melihat bagaimana respon masyarakat atas produk baru tersebut. Ruang lingkup pengujian tahap ini diantarnya pengujian tentang konsep produk, pengujian terhadap kesukaan konsumen, penilaian laboratories, tes penggunaannya, dan operasi pabrik percontohan.

Penentuan Produk Yang Layang Launching


Apakah produk yang lolos semua tahap tadi otomatis bisa di-launching atau komersialisasi? Ya, namun tidak bisa "dilepas" begitu saja. Produk baru ini harus dijaga dan amati dengan intens. Tujuannya jelas, jika dalam market produk ini ada hal yang di luar rencana atau target kita masih bisa melakukan tindakan cepat supaya tidak berdampak lebih besar.

Baca juga : Strategi Pengembagan Produk Inovatif Baru | Teori Dasar Phipil Kotler

Pengelolaan produk baru sesungguhnya bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Masalah-masalah yang sering dihadapi banyak bersangkut-paut dengan tanggung jawab, komunikasi, dan koordinasi hubungan kerja diantara berbagai departemen dalam perusahaan. Supaya kita mendapatkan hasil pengembangan produk yang efektif maka kegiatan produksi, pemasaran dan penelitian harus saling bekerja sama meskipun mempunyai tujuan yang berbeda.

Cara- cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai cara, yaitu :
  • Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal penyelesaian (deadline )
  • Proses Koordinasi harus bisa dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu, penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak formal.
  • Evaluasi kegiatan pemasaran atau bisa disebut tahapan pengendalian, yaitu : Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :
  1. Pengendalian operasional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau perlu. Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan sasaran lain yang ditetapkan dalam rencana tahunannya. Sebagai informasi bahwa proses ini juga mencakup penentuan produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.
  2. Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan sesuai dengan peluang yang terbuka. Dengan era seperti ini sudah pasti strategi pengembangan produk harus dikendalikan, bisa jadi hal paling ekstrim yang bisa terjadi mengharuskan setiap perusahaan harus secara periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan untuk memastikan produknya tepat sasaran
  • Penentuan Standard Supervisi kegiatan atau pemeriksaan Perbandingan hasil dengan Standard Kegiatan mengoreksi
  • Penentuan Standard dalam ruang lingkup menetapkan, mengukur mengevaluasi Mengambil sasaran kinerja kinerja tindakan perbaikan Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam :
Jika semua hal tadi dilakukan apakah menjadi jaminan suatu produk baru bisa menang dalam pasar? tidak ada garansi soal itu. Namun Pengendalian pengembangan produk baru bisa memberikan semacam road map, sehingga saat terjadi hal yang tidak sesuai target, bisa kita evaluasi lebih mudah tanpa harus mengulang semua dari awal.

Penulis : Sigit Ardho
Editor : Sigit Ardho
Related Posts