taupasar.com

we read, we create and we share it.

Jangan Lewatkan Cara Menghitung Bunga Deposito Mudah dan Efisien

Salah satu cara untuk menginvestasikan uang di lembaga keuangan seperti bank adalah deposito, beberapa bank baik bumn maupun swasta saling bersaing dengan memberikan penawaran menarik untuk produk deposito mereka agar nasabah tertarik membuka deposito.

bunga deposito

Apakah kamu sudah sering mendengar kata deposito atau baru mengetahui dan sedang mencari informasi jelas mengenai deposito, simak ulasan berikut ini untuk mengetahui apa itu deposito, aturan umum deposito, jenis depoaito dan cara menghitung bunga deposito.

Apa Itu Deposito?

Secara sederhana deposito dapat diartikan uang disimpan dalam rekening, serupa dengan tabungan namun tabungan dengan deposito adalah produk dari lembaga keuangan yang berbeda, dan jika kamu adalah nasabah bank dan ingin membuat deposito diwajibkan untuk membuat rekening terpisah dengan rekening utama kamu.

Sama seperti membuka tabungan biasanya ada minimal jumlah setoran untuk membuat deposito biasanya mulai dari Rp.1.000.000 tergantung dari kebijakan tempat kamu menabung, perbedaan dari deposito dan tabungan adalah tabungan bisa kamu ambil kapan saja karena sifatnya yang fleksibel.

Sedangkan deposito ada jangka waktu yang sebelumnya sudah disepakati sehingga uang belum bisa diambil sampai jangka waktu tertentu, kalaupun dalam keadaan terdesak dan butuh uang deposito tersebut bisa diambil namun akan dikenakan biaya yang besarannya sesuai dengan kebijakan bank tempat kamu membuat deposito.

Aturan umum deposito

1. Terdapat minimal setoran dalam membuka deposito dan jumlahnya variatif, yang paling kecil ada bank yang menetapkan jumlah setoran minimal Rp.1.000.000 saja.

2. Terdapat pilihan jangka waktu atau tenor yang ditawarkan sesuai yang kamu butuhkan mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan sampai 24 bulan. Semakin lama jangka waktu, bunga yang akan kamu dapatkan juga akan lebih tinggi secara proporsional.

Karena memiliki potensi kerugian yang minimal, deposito sering dianggap sebagai alternatif investasi, dan juga lebih aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

baca juga:

1. pengertian pasar modal

2. pilihan investasi dan pengelolaan keuangan

Ada syarat agar deposito kamu mendapatkan perlindungan dari LPS, yakni jumlah maksimum yang disimpan dalam tabungan dan deposito suatu bank tidak lebih dari 2 miliar rupiah dan bunga deposito tidak boleh melebihi suku bunga penjaminan.

Jenis Deposito

a. Deposito Berjangka, adalah dana simpanan yang sangat umum dikenal masyarakat, deposito berjangka ini memiliki tenor atau jangka waktu sehingga hanya dapat diambil pada saat telah jatuh tempo, biasanya bunga yang ditawarkan dari deposito ini lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.

Deposito berjangka bisa diterbitkan dengan atas nama perorangan maupun lembaga, dana yang disimpan hanya bisa diambil oleh pihak yang tertera pada bilyetnya dan tidak bisa dipindahtangankan serta diperjualbelikan.

b. Sertifikat Deposito, adalah surat berharga yang tidak mengacu pada nama atau lembaga tertentu sehingga bisa dicairkan oleh siapapun yang memiliki sertifikat deposito tersebut, bahkan sertifikat deposito ini bisa dipindahtangankan dan diperjualbelikan.

Keuntungan Deposito

Ada banyak keuntungan yang akan kamu dapat ketika memutuskan membuka tabungan atau simpanan deposito, berikut ini adalah keuntungan dari deposito:

1. Bunga tetap dan lebih besar dibandingkan bunga tabungan biasa

2. Keamanan uang terjamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

3. Bebas biaya administrasi bulanan

4. Bisa dijadikan jaminan kredit ketika ingin mengajukan kredit ke bank

Cara Menghitung Bunga Deposito

Selain tertarik dengan penawaran bunga yang cukup tinggi, simpanan dalam deposito ini juga dikenai potongan pajak penghasila (Pph) sebesar 20% untuk jumlah dana sama dengan atau lebih dari 7,5 juta rupiah dan jika dana kurang dari 7,5 juta rupiah tidak akan dikenai potongan.

1. Rumus berdasarkan total pendapatan per jatuh tempo

Contoh soal, Ardi memiliki uang Rp.10.000.000 dan Eko memiliki uang Rp.5.000.000 mereka ingin mendepositokan uang mereka untuk jangka waktu 6 bulan. Suku bunga yang ditetapkan saat itu adalah 6%, karena Ardi mendepositokan uang sebesar Rp.10.000.000 maka dikenai potongan pajak sebesar 20% maka perhitungannya adalah

Rumus bunga deposito : jumlah uang simpanan x suku bunga deposito x jangka waktu) / 365

Perhitungan deposito milik Ardi

Rp.10.000.000 x 6% x 180hari) / 365

Rp. 108.000.000 / 365

= Rp.295.890

Karena dikenai pajak 20% maka perhitungannya

 Tarif pajak (Pph) x profit bunga deposito

20% x Rp.295.890

= Rp.59.178

Total pendapatan Ardi setelah jatuh tempo adalah

Setoran pokok + (Profit dari bunga deposito - jumlah pajak deposito)

Rp.10.000.000 + (Rp.295.890 - Rp.59.178)

Rp.10.000.000 + Rp.236.712

Rp.10.236.712

Perhitungan deposito milik Eko

(Rp.5.000.000 x 6% x 180hari) / 365

Rp.54.000.000 / 365

Rp.147.945

Karena tidak dikenai pajak maka perhitungan total pendapatan Eko adalah

Rp.5.000.000 + Rp.147.945

Rp.5.147.945

2. Rumus berdasarkan keuntungan bunga setiap bulan

Rumus ini digunakan untuk kamu yang ingin mengetahui secara rinci keuntungan bunga deposito setiap bulan, berikut rumus dan contoh perhitungannya:

Rumus bunga deposito : (Suku bunga deposito x Setoran pokpk deposito x 30 hari x 80%) / 365 hari

Note: persentase 80% merupakan persentase setelah dikurangi persentasr pajak yang harus ditanggung.

Contoh soal: setelah dapat menghitung jumlah total keuntungan deposito saat jatuh tempo, Ardi dan Eko ingin mengetahui secara rinci pendapatan keuntungan depositonya secara perbulan, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Perhitungan pendapatan keuntungan deposito Ardi

(6% x Rp.10.000.000 x 30 x 80%) / 365

Rp.14.400.000 / 365

Rp.39.452

Perhitungan pendapatan keuntungan deposito Eko

(6% x Rp.5.000.000 x 30) / 365

Rp.9.000.000 / 365

Rp.24.657

Semoga informasi ini bermanfaat.

penulis: Davina

Related Posts