taupasar.com

we read, we create and we share it.

Analisa Bisnis Apotek atau Toko Obat Mandiri atau Franchise

Analisa Usaha Memulai Bisnis Apotek

Terpikir untuk punya waralaba di bidang farmasi atau apotek? Bagaimana dengan peluang bisnis waralaba apotek? Ingat ya! Jangan langsung mengambil keputusan tanpa pertimbangan.

analisa buka usaha apotek

Tentu saja melihat banyaknya bisnis waralaba yang berkembang pesat mengakibatkan dunia farmasi juga terpengaruh dan terpancing untuk ikut berpartisipasi.

Penasaran dengan waralaba apotek ini? Simak pembahasannya melalui artikel berikut ini. Selamat membaca!

Peluang Berkembangnya Bisnis Waralaba Apotek

Mengapa Waralaba Apotek?

Sebagai seorang pebisnis, selalu banyak cara untuk membuka sebuah usaha. Tetapi bagaimana dengan nasib pebisnis pemula yang masih kebingungan bagaimana memulai usahanya? Jangan khawatir, kini hadir sebuah solusi bisnis yang praktis dan sederhana, yaitu WARALABA.

Kini bisnis waralaba ini semakin berkembang, termasuk ke dalam bisnis farmasi lho. Bisnis yang satu ini memang dipandang sangat prospektif, terutama pada tahun 2018 ini.

Potensi ini direfleksikan dari tahun 2017 silam, dimana Vidjongtius, President Direktur PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengungkapkan bahwa produk farmasi sudah menjadi kebutuhan yang pokok.

Vidjongtius mengatakan bahwa apotek merupakan pasar biasanya relatif stabil.Hal ini juga didukung oleh penerapan program Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan (BPJS) oleh pemerintah.

Tentunya hal ini menjadikan perusahaan farmasi memiliki pundi-pundi penghasilan yang konsisten tiap tahunnya. Menurut Vidjongtius, program Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan (BPJS) ini yang menolong pasar farmasi sehingga tetap stabil di tahun 2018.

Selain adanya BPJS, perseroan melihat awal tahun yang terus dihiasi dengan musim penghujan akan mempengaruhi tingkat konsumsi obat-obatan.

“Produk vitamin biasanya (penjualan) bisa lebih membaik karena konsumen butuh tindakan preventif.”

Potensi Besar Lain Dari Bisnis Franchise Apotek

Potensi ini tidak berhenti di sini, perseroan juga tengah memperlebar sayap bisnisnya di pasar ekspor. Sebelumnya KLBF sudah penetrasi pasar Filipina, Myanmar, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Obat non-resep pabrikan misalnya, dengan merek Mixagrip saat ini menjadi market leader di Myanmar. Vidjongtius menyebutkan bahwa Asean masih menjadi market dominan perseroan, di mana KLBF ingin fokus di sana. 

Sampai kuartal tiga 2017 penjualan ekspor berkontribusi sebesar 5,5% dari total penjualan KLBF yang senilai Rp15,08 triliun. Penjualan ekspor yang sebesar Rp830 miliar tersebut naik 16% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp713 miliar.

“Peluangnya (ekspor) bisa membaik di 2018 walaupun masing-masing negara di Asean masih ada peraturan-peraturan baru yang harus dilalui.”

Analisa Membuka Apotek Franchcise vs Apotek Pribadi atau Mandiri

Pilih yang mana? Berbisnis apotek sendiri atau waralaba?

Memang, apotek waralaba sangat simpel sekali untuk kita kelola, hanya dengan adanya modal yang cukup untuk membeli izin menjalankan apotek dengan brand name yang sudah dikenal masyarakat luas.

1. Kelemahan bisnis apotek secara franchcise atau waralaba

Namun, ada beberapa hal yang menjadi kendala untuk membuka apotek waralaba tersebut.

  • Pertama, adalah dana, dana yang dibutuhkan untuk “membeli” apotek tersebut tidaklah sedikit, biasanya Anda akan membayar nilai yang cukup tinggi bergantung dari reputasi si pemilik waralaba.
  • Kedua, kreativitas Anda akan sedikit terkekang jika memutuskan untuk berbisnis waralaba.

Mengingat semua sistem sudah disediakan langsung oleh pemilik waralaba, dan ada aturan yang akan mengikat Anda.

2. Kelebihan atau benefit membuka apotek waralaba (franchise)

Namun tentunya ada benefit tersendiri yang membuat bisnis waralaba apotek lebih menarik daripada membangun bisnis sendiri.

  •  Pertama adalah waralaba sangat cocok bagi pebisnis pemula yang belum tahu harus memula         dari mana. Dengan membeli waralaba, Anda sudah memperoleh sistem yang siap berjalan           dengan segala peralatan dan kesiapan operasionalnya. Dengan demikian Anda bisa menjalankan bisnis dengan tenang meski masih pemula.
  • Kedua Anda membeli sebuah bisnis yang sudah berjalan sebelumnya, artinya sudah ada bukti nyata bahwa bisnis tersebut bisa berjalan dan diterima masyarakat.
  • Ketiga, Anda memiliki brand yang sudah dikenal masyarakat sehingga mereka tak akan ragu untuk membeli obat di apotek Anda (terutama jika waralaba diambil dari merk ternama dengan reputasi baik).

Analisa Perhitungan Bisnis Waralaba Apotek

Melihat peluangnya yang sangat besar tentu membuat Anda semakin tertarik untuk terjun ke dalam bisnis waralaba apotek ini bukan?

Namun satu hal yang perlu Anda ingat adalah setiap bisnis bertujuan untuk mencari untung. Dengan demikian penting untuk melakukan perhitungan sebelum memutuskan untuk menekuni bisnis tertentu.

Untungnya kini sudah banyak perencana keuangan yang siap membantu Anda dalam melakukan perhitungan dan mengambil keputusan. Salah satunya yakni perencana keuangan Finansialku.

Kami siap membantu Anda merencanakan bisnis waralaba apotek dengan fakta-fakta keuangan yang ada. Dijamin Anda bisa mengambil keputusan keuangan terbaik. Nah, mengingat pentingnya perencanaan keuangan sebelum memulai bisnis, mari melihat perhitungan jika Anda ingin terjun ke bisnis waralaba apotek berikut ini:

Estimasi Biaya Pendirian Apotek

1. Biaya Perizinan

Biaya surat perijinan usaha apotek (SIA) dan SITU: Rp1 juta sedangkan harga pembuatan SITU berbeda-beda tergantung wilayah. Umumnya bisa juga sudah termasuk sebagai modal awal.

2. Modal Awal Total

  • Estinami Modal Awal – Rp450 juta
  • Royalty Fee- 1,5% dari penjualan per bulan.

3. Biaya Peralatan

  • Etalase dan lemari: Rp10.000.000
  • Brand sign: Rp3.000.000
  • Furnitur lain: Rp5.000.000
  • Kelengkapan elektronik (AC, kulkas, TV): Rp10.000.000

Keternagan : umumnya sudah termasuk modal awal.

4. Modal Obat-obatan

Untuk ukuran apotek besekala kecil atau sederhana estimasi belanja obat awal adalah Rp150.000.000

Umumnya sudah termasuk modal awal (senilai Rp150.000.000)

5. Gaji Karyawan

5 x @Rp3.500.000. 5 orang adalah estimasi dasar untuk jumlah karyawan di apotek franchinse pada umumnya. Jumlahnya bisa lebih atau kurang tergantung jam buka dan besarnya apotek. Sedangkan angka gaji tentu juga mengacu pada upah standar daerah masing - masing

6.  Sewa Lokasi Usaha Tahunan - Rp75.000.000/tahun (Estimasi menyewa sebuah ruko)

7. Biaya Air, Listrik  Rp2.500.000/bulan (estimasi)

8. Biaya Lain-lain Rp2.000.000

*Keterangan: bisnis waralaba apotek yang dibandingkan adalah Apotek Kimia Farma (sumber: Admin. 14 Nov 2009. Tawaran Waralaba Apotek dari Kimia Farma.

Rincan perhitungan di atas hanyalah estimasi, nilainya masih bisa berubah sesuai preferensi masing-masing. Perhitungan tersebut hanya bertujuan memberi Anda gambaran estimasi biaya untuk berbisnis apotek, baik bisnis sendiri ataupun membeli waralaba.

Membuka Apotek Dengan Modal di Bawah 100 Juta Rupiah

Dari segi biaya, Anda bisa mencari alternatif sehingga modal bisnis bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial Anda. Chazali Situmorang, pemilik Apotek Budi Farma menyetujui hal ini:

“Dulu, untuk membuka usaha apotek memang membutuhkan dana besar yang bisa mencapai ratusan juta. Kini, modal sedikit juga bisa untuk membuka usaha apotek dengan memperbanyak stok obat generik yang harganya jauh lebih murah ketimbang obat bermerek.”

 Chazali pun menambahkan: “Untuk mendirikan apotek mini, bisa dimulai dengan modal Rp50 juta – Rp100 jutaan.”

Hal ini terbukti dengan kesaksian Lukman Haris, pemilik Apotek F21 yang hanya berbekal modal sekitar Rp50 juta sampai Rp60 juta untuk mendirikan apotek mininya.

Kendati demikian Lukman menjelaskan bahwa pebisnis harus mempertimbangkan potensi kenaikan modal dikarenakan meningkatnya harga obat dari tahun ke tahun.

“Untuk membuka usaha apotek kecil-kecilan saat ini, setidaknya diperlukan modal Rp80 juta. Sebab kenaikan obat rata-rata 5%-10% per tahun.”

 Melihat Potensi Omzet dan Profit Bisnis Apotek

Selanjutnya, mari melihat estimasi omzet dan profit dari bisnis apotek ini.

Ada 2 sumber pemasukan omzet dari apotek, yaitu dari penjualan langsung dan dari penjualan resep dokter di apotek dan dari sales marketing. Omzet bisa bervariasi bergantung dari lokasi bisnis, kualitas pelayanan, hingga strategi pemasaran yang digunakan.

Misalnya saja mempunyai dokter yang praktek di apotek dan memiliki beberapa sales canvaser yang agresif handal dengan target oriented dan lain sebagainya.

Untuk menggambarkan omzet apotek, mari melihat kembali tawaran waralaba apotek Kimia Farma. Kimia Farma menjamin tingkat pengembalian modal akan kembali dalam waktu 3-4 tahun semenjak dimulainya investasi.

Artinya modal sebesar kurang lebih 500 juta rupiah setara dengan pemasukan sekitar 150 juta setahun.

Pada tahun 2008 lalu saat perseroan membukukan pendapatan Rp2,7 triliun kontribusi unit usaha apotek memberikan kontribusi hingga Rp1,3 triliun. Dari data inilah Kimia Farma yakin bisnis waralaba apotek ini bisa menghasilkan omzet cukup besar.

Sedangkan untuk melihat estimasi profitnya, Lukman mengungkapkan, keuntungan dari usaha apotek berada di kisaran 20%-30%, baik untuk obat generik maupun obat paten.

“Dari pengalaman saya, bisa balik modal dalam enam bulan, tapi tergantung daerah juga,” akunya yang memiliki tiga gerai apotek di Kediri dan Yogyakarta. Lukman memaparkan, jika laba kotor sebesar 20%, maka pembagiannya sebesar 10% untuk biaya operasional dan 10% untuk keuntungan bersih.

Apabila omzetnya makin besar, maka keuntungan bersihnya pun berlipat. “Kalau biaya operasional cenderung tetap nilainya.”

Berminat dengan Waralaba Apotek? Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk membeli waralaba apotek dengan potensi luar biasa besar ini? Jika demikian, kami harap artikel ini membantu Anda mengambil keputusan yang tepat.

Apabila artikel ini bermanfaat, Anda bisa membagikannya kepada teman-teman Anda yang mungkin juga sedang mencari peluang bisnis di bidang farmasi ini.

 Penulis : Aristanti E.

Related Posts