taupasar.com

we read, we create and we share it.

Cara Menghitung Laba Bersih Bisnis Perusahaan Dagang

7 Langkah Cara Menghitung Laba Bersih Dalam Perusahaan Dagang

Perusahaan adagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya hanya membeli dan menjual barang dagangan, tidak ada proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan.

Laba bersih dalam perusahaan dagang adalah selisih antara seluruh pendapatan bersih dengan seluruh beban yang dilakukan oleh perusahaan dagang.


cara menghitung laba bersih


Menghitung laba bersih merupakan hal yang sangat penting, hal ini untuk mengetahui perkembangan usaha yang Anda jalani.

Bagaimana cara menghitung laba bersih dalam perusahaan dagang?

Berikut 7 langkah cara menghitung laba setelah pajak dalam perusahaan dagang.

1. Pastikan setiap kegiatan transaksi terdapat bukti transaksi

Bukti transaksi adalah alat atau bukti pada setiap kegiatan transaksi usaha, misalnya ketika awal merintis transaksi awalnya pasti menambahkan modal usaha.

Setiap kegiatan perusahaan pastikan terdapat bukti transaksinya, baik pengeluaran uang ataupun jenis transaksi apapun harus terdapat buktinya.

Berikut contoh bukti transaksi penerimaan kas.

contoh bukti penerimaan kas

Bukti tersebut bisa menggunakan kwitnsi, nota kontn ataupun lainnya yang bisa kita dapatkan di toko-toko buku, dengan begitu Anda hanya tinggal mengisi data yang kosongnya saja.

2. Buatlah Jurnal

Journal berasal dari kata jour (prancis) yang artinya hari. Jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti transaksi, berikut contoh pencatatan transaksi, ketika mencatat modal usaha.

contoh laporan modal usaha

 
Agar setiap transaksi tercatat dengan rapi, Anda harus membuat jurnal khusus, jornal khusus adalah formulir yang trsusun rapi disi untuk trnsaksi khusus yang sesuai dengan jenis jurnalnya. Jika usaha Anda perusahaan dagang berikut jurnal yang harus Anda buat.

• Jurnal pengeluaran kas

Jurnal ini untuk mencatatat transaksi-trnsaksi pengeluaran uang kas, seperti pembayaran utang, gaji karyawan dan lainnya.

• Jurnal penerimaan kas

Jurnal ini untuk mencatat transaksi-transaksi penerimaan uang kas, seperti pembayaran piutang yang dilakukan oleh kreditor.

• Jurnal penjualan

Jurnal penjualan merupakaan jurnal khusus untuk  pencatatan setiap transaksi penjualan.

• Jurnal pembelian


Jurnal pembelian merupakan jurnal khusus untuk pencatatan setiap transaksi pembelian.

• Jurnal umum

Jurnal umum merupakan jurnal yang akan memberikan informasi seputar kegiatan perusahaan yang pencatatannya tidak mungkin dimasukkan ke dalam jurnal diatas, misalnya retur penjualan dan retur pembelian

• Jurnal pengeluaran uang kecil


Jurnal ini dikhususkan untuk pengeluaran uang yang jumlahnya kecil atau transaksi pengeluaran uang cash perusahaan yang tidak menggunakan uang yang disimpan dibank, seperti pembayaran listrik yang dilakukan dengan uang tunai.

• Rekapitulasi

Setiap Jurnal harus terdapat rekapitulasi, hal ini untuk mempermudah dalam mengelompokan akun.

• Kartu persediaan barang (per unit barang)

Perusahaan dagang sangat membutuhkan kartu persediaan, kartu persediaan merupakan pencatatan setiap masuk dan keluarnya suatu barang dari mulai jumlah unit barang yang terjual maupun yang dibeli hingga nominal harga pokok barang tersebut.

3. Catat setiap transaksi

Setiap bukti transaksi harus dicatat dengan baik sesui dengan jenis transaksi tersebut. Seperti contoh dibawah ini

a. Transaksi penerimaan kas

transaksi penerimaan kas

Transaksi tersebut harus dicatat sebagai berikut

catatan transaksi

    
b. Transaksi Pengeluaran Kas

transaksi pengeluaran kas

Pencatatan transaksi tersebut sebagai berikut

pencatatan tranksaksi keluar

 
c. Transaksi Pembelian

Misalkan perusahaan Anda bernama PD UNTUNG, Berikut contoh bukti transaksi/ faktur pembeliannya, 

transaksi pembelian

Dari bukti tersebut anda harus memasukkan ke dalam jurnal pembelian, seperti berikut ini. 

jurnal pembelian

 
Setelah memasukkan ke dalam jurnal Anda harus memasukkan ke dalam kartu persediaan, karena terdapat dua barang maka harus dimasukkan sesuai keterangan barang yang dibeli.

kartu persediaan

kartu persediaan


d. Transaksi Penjualan
 

transaksi penjualan

Berikut cara memasukan kedalam jurnalnya


Kemudian masukkan kedalam kartu stok, karena ini merupakan penjualan itu artinya barang keluar, maka harus dimasukkan ke kolom keluar.

4. Rapikan akun dengan ledger/ buku besar

Setelah semua transaksi tercatat dengan rapi, selanjutnya adalah rapikan akun-akunnya, misalnya akun piutang dengan piutang, contohnya seperti dibawah ini.


5. Hitung Laba Kotor

Langkah selanjutnya menghitung laba bersih setelah pajak perusahaan dagang yakni menghitung laba kotor, dengan rumus sebagai berikut.

Contoh laporan laba kotor

 
6. Hitung Laba Bersih Sebelum pajak

Selanjutnya Anda harus menghitung laba bersih sebelum pajak, berikut cara menghitung laba bersih sebelum pajak.

 
Contoh laporan laba bersih sebelum pajak

 
7. Menghitung Laba bersih setelah Pajak

Yang terakhir yakni menghitung laba bersih setelah pajak, berikut Rumus cara menghitung Laba bersih setelah pajak

Misalkan Pajak perusahaanya 28%, maka rumus menghitungnya :
Pajak penghasilan= 28 * Laba Bersih sebelum pajak/ 100

Laba bersih setelah pajak= laba bersih sebelum pajak – pajak penghasilan

Langkah-langkah diatas, bisa Anda gunakan untuk cara menghitung laba usaha kecil- kecilan, walaupun usaha Anda belum memiliki profit besar.

Menurut saya langkah diatas merupakan cara menghitung laba bersih sederhana, dan yang harus diingat dalam pencatatan hingga penghitungan laba usaha Anda harus teliti dan hati-hati.

sekian 7 langkah cara menghitung laba bersih dalam perusahaan dagang dari saya semoga bermanfaat.

Related Posts