taupasar.com

we read, we create and we share it.

Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) dan Contoh Penerapannya

Mengapa Perusahaan Perlu Ada Corporate Social Responsibility atau CSR?

Setiap perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial, baik kepada lingkungan internal maupun kepada lingkungan eksternalnya. Menurut Chuck Williams (2001) tanggung jawab sosial adalah kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Kemudian. Jeff Madura (2001) juga menyatakan bahwa tanggung jawab sosial yaitu suatu pengakuan perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat.

Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) - Pixels

Istilah tanggung jawab sosial kadang-kadang dipergunakan untuk menggambarkan tanggung jawab perusahaan kepada komunitas dan lingkungannya. Namun demikian, dapat dipakai secara luas dengan mengikutkan tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor. Walaupun keputusan bisnis yang dibuat adalah untuk meningkatkan nilai, keputusan haruslah tidak merusak etika dan tanggung jawab sosial.

 

 Apa itu Corporate Social Responsibility atau CSR?

Definisi dari Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. 

CSR bukanlah sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. 

Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.

Dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa di atas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut.

Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak di bidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development) yang menyatakan bahwa:

" CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat atau pun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya".

 

Jenis - Jenis CSR (Corporate Social Responsibility) Dalam Perusahaan

1. Corporate Social Responsibility Kepada Pelanggan

Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya menyediakan barang atau jasa, tapi juga perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual produknya. Perilaku perusahaan dibentuk dengan etika bisnis, yang mewakili suatu rangkaian nilai moral.

Perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk menghasilkan produk yang aman dan menjual produk mereka tanpa menyesatkan pelanggan. Mereka memastikan tanggung jawab sosial kepada pelanggan dengan menciptakan kode etik, memonitor keluhan pelanggan, dan menanyakan kepada pelanggan masukan mengenai produk yang mereka beli akhir-akhir ini.

Sekurang-kurangnya terdapat empat hak-hak konsumen yang perlu dilindungi, yaitu:

  1. Hak untuk keselamatan, dalam arti bahwa produk atau jasa yang dibeli tidak mencelakakan. Misalnya, produk obat, kosmetik, makanan, minuman dan lain-lain.
  2. Hak untuk memperoleh informasi, yaitu hak konsumen untuk mengetahui berbagai informasi yang terkait dengan produk atau jasa yang akan dibelinya.
  3. Hak untuk memilih, yaitu konsumen berhak untuk memilih dan sekaligus menggunakan produk atau jasa yang disukainya. Misalnya, untuk bepergian bsa memilih kapal laut, terbang, kereta pai, dan lain-lain.
  4. Hak untuk didengar, yaitu hak konsumen untuk mengajukan atau memberikan masukan, informasi, keluhan dan sebagainya. Dan apa yang diusampaikan oleh konsumen harus menjadi perhatian perusahaan.


2. Corporate Social Responsibility Kepada Karyawan

Perusahaan juga mempunyai tanggung jawab sosial kepada karyawannya. Selain memberikan upah/gaji yang layak yang merupakan tanggung jawab utama sebagai pemberi kerja, juga mempunyai tanggung jawab sosial berupa pemberian rasa aman kepada para karyawan, perlakuan yang wajar dari karyawan lain, dan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan.

Pemberian rasa aman kepada para karyawan akan melindungi adanya kecelakaan dan memperbaiki moral para karyawannya. Banyak perusahaan sekarang memberikan identifikasi keamanan tempat kerja sebagai salah satu tujuan utamanya.

Banyak perusahaan telah tanggap terhadap bertambahnya keanekaragaman di antara karyawan dengan memberikan seminar diversitas, yang memberi penerangan kepada karyawan mengenai diversitas kebudayaan perbedaan suku, bahkan pada perusahaan multinasional juag diberikan pengetahuan tentang perbedaan antar bangsa. Penerangan seperti itu dapat menolong karyawan menyadari bahwa pernyataan tertentu mungkin dapat menyinggung perasaan karyawan lain.

Isu lain di tempat kerja adalah pelecehan seksual yang termasuk di dalamnya suatu komentar yang tidak diinginkan atau tindakan yang secara alami berbau seksual. Perusahaan cenderung mencegah pelecehan seksual dengan memberikan seminar mengenai hat tersebut. Seminar ini tidak hanya suatu tindakan tanggung jawab kepada para karyawan, tetapi juga dapat memperbaiki produktivitas perusahaan dengan menolong karyawan merasa kerasan dan nyaman.

Selain hal tersebut di atas, dalam meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang layak, banyak perusahaan menciptakan prosedur keluhan untuk karyawan yang merasa bahwa mereka tidak diberi kesempatan yang sama.

Seseorang atau departemen terntentu biasanya ditunjuk untuk menangani keluhan. Metode dalarn menangani keluhan karyawan serupa dengan dalam menangani keluhan pelanggan. Dengan cara menyadari keluhan, perusahaan cenderung berusaha memecahkan dan memperbaiki prosedurnya untuk menghindari keluhan selanjutnya.


3. Corporate Social Responsibility Kepada Pemegang Saham

Perusahaan bertanggung jawab kepada para pemegang saham dengan cara meyakinkan tanggung jawabnya, dengan memonitor setiap keputusan perusahaan dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Kemudian juga menyediakan informasi kepada para investor mengenai pergerakan tingkat harga saham dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan perusahaan melalui situs Internet. Contohnya perusahaan Goodyear menggunakan Internet untuk memberikan kepada para investor informasi rinci mengenai kinerja keuangan perusahaan.

Sedangkan cara pemegang saham meyakinkan tanggung jawabnya adalah dengan berusaha aktif dalam mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan. Jika para investor ini merasa perlu untuk melakukan hal tersebut berkaitan dengan saham-saham yang mereka miliki. Pemegang saham telah sangat aktif terlebih ketika mereka tidak puas dengan gaji para eksekutif perusahaan atau kebijakan lain.


4. Corporate Social Responsibility Kepada Kreditor

Perusahaan bertanggung jawab memenuhi obligasi keuangan mereka kepada para kreditor. Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat memenuhi tanggung jawab mereka, mereka harus memberitahu para kreditor. 

Kadang-kadang kreditor bersedia memperpanjang tanggal jatuh tempo pembayaran dan bahkan memeberi nasehat kepada perusahaan bagaimana harus memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. Jika perusahaan tidak membayar utang kepada kreditor, mungkin akan dipaksa mengaku bangkrut.


5. Corporate Social Responsibility Kepada Lingkungan

Proses produksi dan juga produk yang dihasilkan dapat berdampak pada perusakan lingkungan, baik berupa polusi udara, tanah maupun polusi air. Sebagai konsekuensinya, perusahaan dituntut untuk mengatasi polusi yang disebabkan oleh prosess produksi dan produk yang mereka hasilkan. 

Perusahaan automobile dan baja telah mengurangi polusi udara dengan merevisi prosess produksi mereka sehingga lebih sedikit C02 beterbangan di udara terbuka. Sebagai contoh Ford Motor Company telah mengembangkan suatu janji lingkungan yang menyatakan bahwa itu didedikasikan untuk memberikan solusi lingkungan dan bermaksud mempertahankan lingkungan di hari depan.

Tanah telah terpolusi dengan sampah beracun hasil beberapa proses produksi. Suatu bentuk polusi tanah adalah sampah yang solid, dimana tidak membusuk dari waktu ke waktu. Sebagai akibat dari sampah, tanah tidak hanya kelihatan tidak atraktif, tetapi juga tidak lagi berguna untuk keperluan lain seperti pertanian.

Perusahaaan telah merevisi prosess produksi dan pengepakan untuk mengurangi jumlah sampahnya. Mereka sekarang menyimpan sampah beracun dan mengirimkan ke tempat pembuangan sampah beracun. Mereka juga mendaur ulang plastik dan membatasi pemakaian material yang akan menjadi sampah solid. 

Banyak perusahaan telah mempunyai program lingkungan yang dirancang untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Misalnya Kodak mendaur ulang lebih dari setengah miliar pon material setiap tahun dan juga mendukung suatu program eduksi lingkungan World Wide Fund. IBM secara khusus mengeluarkan lebih dari $30 juta per tahun untuk memperkirakan dampak lingkungan.

 

6. Corporate Social Responsibility kepada Komunitas

Perusahaan juga bertanggung jawab kepada suatu basis komunitas yang telah dibangunnya. Perusahaan menunjukkan kepeduliannya kepada komunitas dengan mensponsori event lokal atau memeberikan donasi kepada kelompok sosial lokal. Misalnya, IBM dan perusahaan lain telah memberikan donasi kepada universitas. Bank of America telah memberikan kredit kepada masyarakat sekitarnya yang berpenghasilan rendah dan kepada komunitas minoritas.



Konfilk dengan Memaksimalkan Corporate Social Responsibility


Keputusan para manajer perusahaan yang memaksimalkan tanggung jawab sosial kadang merujung dapat konflik dengan perusahaan. Biaya yang melibatkan tanggung jawab sosial akan dibebankan kepada pelanggan. Jadi, kecendrungan memaksimalkan tanggung jawab sosial terhadap komunitas akan mengurangi kemampuan perusahaan menyediakan produk dengan harga wajar kepada pelanggan (konsumen).

Banyak perusahaan menyokong organisasi sosial dan mempromosikan nutrisi, edukasi, membuat pameran seni, dan atletik amatir. Walaupun dukungan sosial ini memerlukan komitmen keuangan, perusahaan dapat nilai tambah dari mendorong citra di mata konsumen di mana dia menjual produknya. Sebagai konsekuensi, masyarakat dan pemegang saham bisa mendapat keuntungan dari mendukung kegiatan sosial tersebut. 

Apabila suatu perusahaan dapat mengidentifikasi secara tepat suatu gerakan sosial yang ada hubungannya dengan bisnisnya, maka dapat secara bersamaan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan memaksimalkan nilai perusahaan. Misalnya. suatu perusahaan sepatu dapat mensponsori lomba Iari atau perusahaan raket tennis mensponsori turnamen tennis. Perusahaan komputer biasanya menyumbangkan komputer ke sekolah-sekolah. Ini tidak hanya menunjukkan dukungan kepada komunitas, tetapi juga mempromosikan nama komputer kepada calon pelanggan potensial.



Referensi : 

  1. Kismono, Gugup, 2001, Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta.
  2. Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan


Related Posts