taupasar.com

we read, we create and we share it.

Definisi dan Penjelasan Bank Pembangunan Multilateral dan Bank Dunia

Bank Pembangunan Multilateral adalah Institusi peminjaman Internasional yang dimiliki oleh negara-negara anggota. Mereka bekerjasama terutama untuk Negara-negara berkembang. Sasaran mereka adalah meningkatkan kemajuan ekonomi dan social di negara-negara berkembang yang menjadi anggota dengan menyediakan pinjaman, bantuan teknis, penanaman modal, dan membantu rencana-rencana pembangunan ekonomi.

Bank Pembangunan Multilateral dan Bank Dunia

Istilah Bank Pembangunan Multilateral mengacu pada lima Bank pembangunan utama seluruh dunia. Kelima bank tersebut yaitu Bank Rekonstruksi dan Pembangunan (Bank Dunia) dan empat bank pembangunan regional yaitu :
  1. Bank Pembangunan Afrika (African Development Bank – AfDB)
  2. Bank Pembangunan Asia
  3. Bank rekonstruksi dan Pembangunan Eropa
  4. Kelompok Bank Pembangunan  Antar amerika

Negara anggota meliputi Negara berkembang peminjam ataupun Negara maju  pendonor.. Bank Pembangunan Multilateral menyediakan Pembiayaan untuk kegiatan pembangunan melalui beberapa jenis fasilitas keuangan :
  1. Pinjaman jangka Panjang
  2. Pinjaman Jangka Sangat Panjang
  3. Dana Hibah

#Bank Dunia

Seperti ditunjukkkan oleh namanya, organisasi ini bekerja di seluruh dunia, sebagia lawan dari bank pembangunan regional yang cakupan wilayah geografisnya ditujukkan oleh nama-namanya. Kita akan membahas pertma-pertama Bank dunia dan kemudian bank regional.

Bank Internasional untuk Rekontruksi dan Pembangunan (Internasional Bank for Reconstruction and Development (IBRD) 

Biasanya disebut dalam publikasi mereka sendiri dan di manapun sebagai Bank Dunia.. Kelompok Bank  Dunia terdiri atas Bank Dunia, International Finance Corporation, International Development Association, Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) dan International Center for Settlement Investment Gurantee Agency (ICSID).

Bank Dunia merupakan sumber bantuan terbesar di dunia menyediakan hampir $16 miliar pinjaman setahun kepada negara-negara kliennya. Sebagian besar kredit atau pinjaman kelompok diberikan kepada negara berkembang.

#Pinjaman Keras

Bank Dunia memberikan pinjaman keras yaitu pinjman berdasarkan tingkat bunga pasar yang berlaku dan jatuh tempo pasar yang normal dan hanya diberikan untuk para peminjam yang sehat. 

1. Perusahaan Keuangan Internasional (International Financial Corporate/IFC)

IFC merupakan bakir investasi dari kelompok Bank Dunia. Cakupan adalah khusus untuk usaha-usaha swasta beresiko di negara berkembang. Tujuan IFC adalah untuk melanjutkan pembangunan ekonomi dengan mendorong pertumbuhan perusahaan produktif di negara anggota .

2. Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association (IDA)

IDA adalah bagian pinjaman lunak dari Bank Dunia. Bisa dibayarkan kembali dalam mata uang lunak, non konvertibel dengan kewajiban bunga rendah atau tidak ada, seringkali berjangka panjang sampai 40 tahun dan  memberikan masa tenggang sampai 10 tahun sebelum pembayaran pinjaman pokok dan bunga dimulai. Peminjam IDA merupakan Negara-negara termiskin di antara Negara miskin.. Negara pendukung adalah Negara maju dan berkembang yang menyumbangkan uangnya  dalam bentuk mata uang convertible maupun mata uangnya sendiri.

3. Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA)

Dibentuk tahun 1988 untuk mendorong investasi asing. Lembaga ini menyediakan jaminan kepada investor asing terhadap kerugian yang disebabkan oleh resiko-resiko bukan komersial dari negara berkembang, sehingga menciptakan peluang investasi. MIGA juga menyediakan jasa pengembangan kemampuan dan konsultasi untuk membantu Negara-negara menarik investasi langsiung asing dan menyebarluaskan informasi tentang peluang investasi.

Dengan jumlah anggota lebih dari 152 negara anggota MIGA telah mengeluarkan lebih dari 420 kontrak kepada investor swasta untuk proyek di sekitar 70 negara berkembang dan memfasilitasi lebih dari US$ 30 milyar investasi swasta.

4. International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID)
Pusat penyelesaian Sengketa Investasi Internasional menyedikan fasilitas untuk permufakatan atau arbritase atas perselisihan investasi antara investor asing dan Negara tuan rumah. Selain perselisihan ICSID juga melakukan aktivitas pemberian nasehat dan riset dan memiliki sejumlah penerbitan.

#Nasib Bank Dunia Saat Ini

Pada awalnya Bank Dunia dirancang untuk melayani sector industry Negara dan industry yang dinasionalisasi dari negara berkembang. Namun terjadinya privatisasi di dunia ketiga membuat kesempatan pemberian pinjaman semakin jarang.. Bank Dunia menjadi target kritik kurang baik  dan dianjurkan untuk jauh lebih keras tentang pemberian pinjaman kepada Negara-negara tanpa keberadaan hal-hal seperti hak-hak atas kekayaan dasar, system hukum yang berjalan baik, dan birokrasi yang efektif dan tidak korup.

5. Bank Pembanguan  Afrika (Africa Development Bank – AfDB)

AfDB telah mencoba menurunkan persentase pinjaman yang diberikannya kepada pemerintah karena salah kelola (mismanagement) ssektor public dan meningkatkan persentase kepada perusahaan –perusahaan swasta, yang sebagian telah diprivatisasi akhir-akhir ini dari milik pemerintah, Bank itu juga sedang menyalurkan lebih banyak uang ke dua kategori sumber manusia yang paling vital di Afrika, yang pada masa lalu sangat diabaikan.Mereka adalah wanita Afrika yang menghasilkan lebih dari dua pertiga makanan di afrika dan dari pengusaha bisnis kecil yang menjaga banyak perekonomian nasional untuk tetap bertahan dengan perdaganagn informal mereka.

Namun ada beberapa hambatan di antaranya birokrasi yang sangat berat dan kacau yang berbelit-belit dengan intrik politik dan kecurigaan. Para konsultan tidak dapat mengakses kualitas pinjaman AfDB karena data yang tidak dapat dipercaya dan tidak cukup.

Satu hal yang dihadapi juga yaitu membengkaknya tunggakan dan kegagalan pembayaran  kembali pinjaman. Semakin meningkatnya kemiskinan Afrika menimbulkan lebih besarnya pinjaman lunak Af DB. Tetapi peti simpanannya kosong karena Negara industry yang secara periodic menyumbangkan dana  untuk penggunanya  menolak menambah isi peti simpanannya sampai  Af DB merampingkan birokrasinya , memperketat kebijakan pemberian pinjaman, dan meningkatkan penyimpanan arsipnya.

6. Bank Pembangunan Asia  (Asian Development Bank- As DB)

Dana Pembangunan Asia, (Asian Development Fund- AsDF) yang merupakan bagian dari Bank Pembangunan Asia  seharusnya memiliki sejumlah peluang pemberian pinjaman karena Asia masih merupakan tempat tinggal sekitas seperempat dari satu milyar penduduk miskin dunia. Meskipun demikian seperti halnya Dana Pembangunan Afrika , As DF pun sering kekurangan uang tetapi dengan alasan berbeda. Negara-negara maju, Amerika, Jepang, dan Eropa  yang telah memasukan sebagian besar dana As DB, menginginkan peran serta lebih dari Negara Asia baru kaya. Negara-negara Timur, termasuk Jepang menyumbang kurang dari 0,3 % sumber ADB . 

Masing-masing negara mempunyai alasan berbeda. Sebagai contoh Singapura yang lebih setuju jika pemberian bantuan melalui tindakan teknis dan investasi langsung. Korea Selatan menyatakan keinginannya memperoleh suara lebih besar sebelum memasukkan uangnya.

7. Bank Eropa untuk Rekontruksi dan Pembangunan (European Bank for Reconstruction and Development- EBRD)

Didirikan tahun 1990 untuk membantu negar-negara bekas Uni Soviet dan Negara -negara satelit eropa timur lainnya.Bank ini meminjam uang dari pasar modal internasional untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Dan dengan memperoleh peringkat utang  AAA memungkinkannya memperoleh beban bunga yang paling menguntungkan atas pinjaman-pinjamannya.

8. Bank Pembangunan Antar Amerika (Inter American Development Bank- IDB)

IDB mendanai proyek-proyek di Amerka Latin dan Karibaia untuk pembangunan ekonomi dan social, seperti membangun  jalan,menyediakan air bersih, mengoperasikan klinik kesehatan, dan mendorong usaha swasta kecil dan menengah. Proyek-proyek yang dibiayai IDB menumbuhkan peluang-peluang bisnis yang cukup besar.

IDB adalah institusi multilateral regional terbesar  dan yang paling tua, didirikan tahun 1959 untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan social Negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Referensi : Modul Materi Binis Internasional
Editor : Sigit Ardho

Related Posts