taupasar.com

we read, we create and we share it.

Pengertian Keputusan Pembelian Beserta Indikator dan Proses Pengambilan Keputusan

Pengertian dan Penjelasan Keputusan Pembelian

Saat traveling, pernahkah anda masuk dalam sebuah toko oleh - oleh dengan banyak pilihan produk hingga akhirnya memutuskan membeli salah satunya? hampir bisa dipastikan iya jawabannya. Lantas apa anda sadar dari sekian banyak produk mengapa akhirnya anda memutuskan pilih salah satunya? 

keputusan pembelian
Keputusan Pembelian : pixels.com

Sebelum mengambil sebuah keputusan pembelian, konsumen dihadapkan pada satu atau dua alternatif pilihan dalam benaknya. Konsumen membentuk preferensi atas merek dalam alternatif-alternatif pilihannya. Maka daripada itu, keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan, dkk. adalah : 

"Keputusan pembelian adalah Suatu tahap dimana konsumen telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau pertukaran antara uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa”.

 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Para Ahli :
  1. Menurut Peter dan Olson (2000) keputusan pembelian adalah proses mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.
  2. Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000) adalah pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih.
  3. Setiadi (2003), menuturkan pengambilan keputusan yang diambil oleh konsumen dapat disebut sebagai pemecahan masalah. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen memiliki sasaran atau perilaku mana yang ingin dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut
Jadi berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan pembelian merupakan tahap keputusan akhir dan merupakan hasil seleksi dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sedangkan pengambilan keputusan merupakan kegiatan konsumen sebelum membuat keputusan akhir tersebut. 
 
 
Model Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
 
Keputusan konsumen timbul karena adanya penilaian objektif atau karena dorongan emosi. Keputusan untuk bertindak adalah hasil dari serangkaian aktivitas dan rangsangan mental emosional. Proses untuk menganalisa, merasakan dan memutuskan, pada dasarnya adalah sama seperti seorang individu dalam memecahkan banyak permasalahannya.
 
Pada prinsipnya konsumen akan melewati lima tahapan dalam proses pengambilan keputusan yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Kotler dan Keller,).
proses pengambilan keputusan
Model Pengambilan Keputusan Pembelian
 
1. Pengenalan Masalah / Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan pada tahap pertama proses keputusan membeli, adalah ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan akan suatu produk (barang, jasa, dan ide).

2. Pencarian Informasi
Pencarian informasi pada tahap proses keputusan membeli, yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak atau konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.

3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif pada tahap proses keputusan membeli, adalah ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi alternatif dalam perangkat pilihan.

4. Keputusan Pembelian

Keputusan membeli pada tahap proses keputusan membeli, adalah ketika konsumen benar-benar membeli produk.

5. Perilaku Pasca Pembelian
Tingkah laku setelah pembelian pada tahap proses keputusan membeli, adalah ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas.

 
Tahap Pencarian Informasi Keputusan Pembelian
 
Dalam tahap pencarian informasi terdapat dua tipe pencarian yang dilakukan konsumen. Pertama, yaitu tipe pencarian informasi sebelum terjadi pembelian (prepurchase search). Proses prepurchase search terjadi ketika pengenalan kebutuhan telah diketahui. Kedua, tipe pencarian informasi yang terus-menerus bahkan ketika keputusan pembelian telah dilakukan. Tipe  pencarian informasi ini disebut on going search. 
 
Tujuan dari pencarian informasi yang berlangsung terus-menerus yaitu agar konsumen tidak ketinggalan informasi, atau ketika harus melakukan pembelian secara mendadak, tidak perlu lagi mencari dan mengumpulkan informasi (Sutisna,2003).
 
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh besarnya risiko yang disrasakan (Perceived Risk). Besarnya risiko dirasakan berbeda beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan konsumen. 
 
Dengan adanya faktor-faktor yang menimbulkan perasaan adanya risiko dalam diri konsumen, Penjual harus memberikan  informasi serta dukungan untuk mengurangi risiko yang dirasakan .
 
Pada saat sekarang dimana internet telah berkembang sedemikian pesatnya, perilaku tersebut berubah. Konsumen lebih senang mencari informasi melalui internet, yang mana hal ini tidak banyak memakan waktu dan bisa dilakukan ditempat, sambil bekerja atau dirumah. Dari berbagai informasi yang diperoleh tersebut, konsumen melakukan seleksi atas alternatif-alternatif yang tersedia. Proses seleksi inilah yang disebut sebagai tahap evaluasi informasi. 
 
Dengan menggunakan berbagai kriteria yang ada dalam benak konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk dibeli. Menurut Sheth dan Mittal yang dikutip oleh AB. Razak perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan dibagi kedalam tiga tahapan yaitu, tahap sebelum pembelian (pre-purchase), saat pembelian (purchase), dan setelah pembelian (post purchase). 

Perilaku Keputusan Pembelian Era Digital atau E-Commerce

 
Perilaku konsumen yang membeli produk dari vendor/penjual Internet berbeda dengan perilaku konsumen yang membeli dari vendor/penjual konvensional (in-store). Perbedaan tersebut adalah pada tahapan melakukan pembayaran, dalam tahapan (pembayaran secara online) ini, munculah kepercayaan. 
 
Hal ini disebabkan karena beberapa karakteristik transaksi secara online, konsumen buta (tidak bertatapan secara langsung, non-fisik), tanpa dibatasi ruang dan waktu (dapat terjadi 24 jam dalam hari dan 7 hari dalam seminggu), dan membutuhkan waktu (produk tidak langsung didapat oleh pembeli, tergantung pada kurir pengiriman). 
 
Hal tersebut dapat menyebabkan konsumen khawatir bahwa penjual tidak akan memenuhi kewajiban transaksinya. Umumnya seseorang sangat rasional dalam memanfaatkan informasi yang tersedia serta mempertimbangkan implikasi dari tindakan tersebut sebelum memutuskan untuk terlibat atau tidak dalam perilaku tersebut, dengan kata lain disini informasi berperan penting. 
 
Dimensi Pengambilan Keputusan Pembelian
 
 Adapun dimensi yang digunakan untuk mengukur keputusan pembelian konsumen antara lain (Sutisna, 2003) :

1. Benefit Association
 
Kriteria benefit association menyatakan bahwa konsumen menemukan manfaat dari pembelian produk dan menghubungkannya dengan karakteristik merek.

2. Prioritas dalam membeli 

Prioritas untuk membeli terhadap salah satu produk yang ditawarkan bisa dilakukan oleh konsumen apabila perusahaan menawarkan produk yang lebih baik dari produk pesaingnya.

3. Frekuensi pembelian 

Ketika konsumen membeli produk tertentu dan ia merasa puas dengan kinerja produk tersebut, maka ia akan sering membeli kembali produk tersebut kapanpun ia membutuhkannya.
Related Posts