taupasar.com

we read, we create and we share it.

Rincian Modal Usaha Pakaian atau Baju Secara Offline dan Online

Contoh Rincian Modal Usaha Pakaian Secara Offline dan Online

Bisnis pakaian menjadi sebuah bisnis dengan peluang besar, sehingga mampu menghasilkan omzet besar setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan pakaian menjadi kebutuhan primer yang tidak tergantikan oleh masyarakat, apalagi jika mode pakaian yang dipasarkan sangat kekinian, maka akan memiliki nilai jual begitu tinggi. Bagi Anda yang ingin memulai bisnis ini, perlu diketahui rincian modal usaha pakaian secara offline dan online terlebih dahulu, seperti di bawah ini.

rincian modal usaha baju

Rincian Modal Usaha Pakaian Secara Offline

Merintis usaha pakaian secara offline bisa Anda lakukan dengan mempersiapkan modal yang lumayan cukup besar. Pasalnya, Anda pasti membuka toko untuk memajang pakaian tersebut dan membeli perlengkapan lain agar tampilan toko bisa menarik perhatian siapa saja yang melihatnya.

Meskipun begitu, bisnis pakaian secara offline bisa meraup omzet cukup besar karena daya saing yang tidak terlalu tinggi. Dalam hal ini, Anda harus memikirkan dengan matang lokasi strategis serta melihat potensi bisnis pakaian di lingkungan yang akan Anda jadikan tempat berbisnis.

Di bawah ini merupakan rincian modal usaha pakaian yang akan Anda lakukan untuk membuka bisnis offline, yaitu sebagai berikut.

1. Tentukan Tempat untuk Berjualan

Dalam menentukan tempat untuk berbisnis pakaian, Anda bisa melakukannya dengan memilih salah satu dari dua tempat yaitu, berjualan di rumah atau menyewa sebuah ruko.

Jika memilih untuk berjualan di rumah, kemungkinan besar Anda harus menyiapkan modal untuk biaya renovasi sekitar Rp.5.000.0000 – Rp.8.000.000. Biaya tersebut akan digunakan untuk merenovasi atau membuat bangunan baru di rumah, khusus untuk penjualan pakaian tersebut.

Sementara itu, jika Anda berniat untuk menyewa sebuah ruko, maka biaya sewa yang diperlukan sekitar Rp.25.000.000 sampai Rp.35.000.000 pertahunnya. Biaya tersebut berlaku untuk sewa ruko saja, sehingga apabila ingin mendesain atau mengubah tampilan ruko, Anda akan memerlukan biaya lebih sekitar Rp.5.000.000.

2. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan rincian pengeluaran yang akan Anda keluarkan dalam waktu perbulan atau pertahunnya. Biasanya, biaya operasional terkait dengan biaya untuk gaji karyawan, pembelian stock pakaian dari suplier, biaya listrik, serta biaya tambahan lainnya.

Untuk contoh biaya operasional bisnis pakaian, Anda bisa melihatnya seperti di bawah ini:

Gaji 1 karyawan Rp.1.000.000 perbulan
Stock pakaian     Rp.7.000.000 perbulan
Biaya listrik        Rp.300.000 perbulan
Biaya lain-lain    Rp. 250.000 perbulan
TOTAL               Rp. 8.550.000 perbulan

3. Biaya Peralatan Display


Dalam membangun bisnis pakaian,tentunya Anda membutuhkan beberapa peralatan display seperti manekin, rak pakaian, serta gantungan. Untuk keseluruhan biaya display tersebut, Anda bisa mengeluarkan modal sekitar Rp.1.500.000.

4. Total Omzet Perbulan


Jika bisnis pakaian yang Anda bangun bisa menghasilkan Rp.500.000 perhari, maka diperkirakan dalam waktu satu bulan, Anda sudah mampu menghasilkan omzet sekitar Rp.15.000.000. Tentunya, ada beberapa hari yang bisa menjadikan penjualan Anda meningkat seperti, hari weekend, hari natal dan hari raya. 

Baca Juga : Kata - Kata Promosi Bisnis Baju atau Pakaian

Rincian Modal Usaha Pakaian Secara Online


Dalam memulai usaha pakaian secara online, Anda tidak perlu membutuhkan ruko atau tempat berjualan serta peralatan lainnya seperti di toko offline. Hal ini akan membuat Anda tidak perlu mengeluarkan modal besar alias bisa dilakukan dengan modal kecil.

Bisnis pakaian secara online memiliki banyak peminatnya dengan peluang lebih besar karena bisa menjangkau konsumen lebih luas hingga ke luar negeri sekalipun. Proses memasarkan produk pun bisa dilakukan dengan mudah, melalui marketplace, berbagai aplikasi penjualan online, serta memanfaatkan kecanggihan media sosial.

Di bawah ini merupakan rincian modal usaha pakaian secara online yang bisa Anda lakukan, yaitu sebagai berikut.

1. Memerlukan Koneksi internet

Dalam melakukan bisnis pakaian secara online, tentunya Anda membutuhkan koneksi internet agar bisa memasarkan produk secara luas. Pilihan koneksi internet ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui koneksi data atau kuota reguler atau melalui jaringan Wifi.

Jika memilih kuota reguler, Anda bisa menggunakan paket internet 30 hari dengan minimal kuota sebesar 50GB atau sekitar Rp.150.000. Namun, jika ingin menggunakan Wifi, maka Anda harus menyiapkan modal setiap bulannya untuk membayar penggunaan wifi sekitar Rp.150.000 sampai Rp.300.000.

2. Siapkan Gadget

Gadget atau ponsel canggih merupakan komponen penting yang wajib Anda miliki untuk melancarkan bisnis pakaian secara online. Tanpa adanya gadget, Anda tidak bisa memulai bisnis online ini karena semua promosi produk beserta penjualannya akan dilakukan melalui gadget.

Tidak perlu memilih gadget dengan harga mahal, cukup dengan harga gadget sekitar Rp.2.500.000 sampai Rp.3.000.000, Anda sudah bisa mendapatkan ponsel canggih yang keren dan cocok untuk digunakan berjualan online.

Selain itu, ada baiknya Anda memiliki website khusus penjualan online untuk bisa membuat banyak orang mengenal produk yang Anda jual. Adanya website akan memudahkan kategori pakaian trend yang dijual serta cara pemesanan hanya dalam satu klik saja.

3. Penyediaan Produk Pakaian

Dalam menyediakan produk pakaian ini,Anda bisa melakukannya dengan menggunakan tiga cara, yaitu sebagai reseller, dropshipper atau mencari suplier pakaian terbaik secara online. Lakukan sesuai dengan kemampuan Anda dan jadikan bisnis pakaian online ini memiliki omzet jutaan sampai puluhan juta setiap bulannya.

Itulah beberapa rincian modal usaha pakaian yang bisa dilakukan secara offline maupun online. Kini, Anda bisa memilih salah satunya sesuai dengan budget atau modal yang dimiliki.

Penulis : Yulianti Dewi

Related Posts