taupasar.com

we read, we create and we share it.

Pengertian Motif Pembelian Konsumen dalam Marketing

Kata motif mungkin lebih sering kita jumpai dalam dunia hukum (misalnya motif pembunuhan) atau dalam ekonomi. Dalam pemasaran juga kita mengenal istilah motif prmbelian. Jika dilihat secara makna harfiah sederhana, maka arti motif pembelian adalah alasan untuk membeli.

motif pembelian konsumen - pixabay
Dalam usaha menyediakan dan menjual barang ke konsumen atau memasarkan prodyk, banyak sekali faktor-faktor yang sangat menentukan. Oleh sebab itu perlu diamati motif atau alasan yang mendorong seseorang membeli barang di swalayan tertentu. Menurut Nitisemito (1986) motif pembelian adalah segala sesuatu yang melatarbelakangi dan memepngaruhi individu untuk melakukan tindakan dan membeli barang, serta menjelaskan alasan-alasan dilakukannya pembelian.

Baca juga : Bagaimana menentukan target pasar kita?

Motif pembelian sendiri biasanya dibagi menjadi dua hal yaitu motif rasional dan motif emosional.
Motif rasional bertumpu pada pikiran logis dan matematis sesuai pertimbangan asas manfaat. Sedangkan motif emosional adalah motif pembelian yang tidak berdasarkan pertimbangan ekonomis.

Bagi beberapa produk terutama yang bersifat premium, Motif emosional kadang-kadang tidak kalah kuatnya dalam mendorong seseorang untuk berbelanja pada suatu swalayan. Motif-motif emosional itu antara lain dapat diganbarkan dengan situasi berikut ini :

  1. Dengan berbelanja di swalayan tersebut konsumen dapat berjumpa dengan teman-temannya. Adanya perasaan ingin berjumpa atau sekedar melihat temannya yang sedang bekerja disuatu swalayan dapat menjadi alasan mengapa dia pergi dan berbelanja di swalayan tersebut.
  2. Adanya keinginan untuk meniru seseorang diharapkan dapat meningkatkan derajat sosial dirinya. Dengan melihat orang yang berbelanja pada suatu swalayan terkenal maka orang lain yang mersa bahwa apabila dia berbelanja atau membawa kantong palstik yang menjadi simbol dari swlayan tersebut dan dilihat oleh orang maka derajat sosialnya akan meningkat.
  3. Adanya keinginan untuk mendapatkan sanjungan dari oarng lain
  4. Adanya keinginan untuk selalu lebih dari yang lain.

Orang Orang, Wanita, Gadis, Perempuan, Perbelanjaan
motif emotional - pixabay
Paling mudah untuk membayangkan motif emosional adalah dengan melihat gaya hidup orang yang selalu ingin berpenampilan update atau sesuai trend. Dalam situasi itu, bisa diimajinasikan bahwa untuk mejual produk akan lebih terasa "mudah" jika nilai emosional yang ditonjolkan.

sumber : JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 2, Edisi Juni 2013 (ISSN : 2252-7826)
Related Posts