taupasar.com

we read, we create and we share it.

Analisa Usaha Ikan Nila 1000 Ekor Untuk Pemula | Real Story

Analisa Usaha Ikan Nila 1000 Ekor Berdasarkan Real Story

Analisa usaha ikan nila 1000 ekor masih sering diburu oleh peternak ikan, baik pemula maupun senior. Tentu sangat wajar, mengingat ikan nila memang memiliki tekstur rasa yang sedikit berbeda dibandingkan ikan lainnya, terutama gurame. Selain lebih enak dan tidak bau tanah, ikan nila ternyata memiliki kandungan gizi yang lebih bagus, terutama omega3.

analisa usaha budidaya ikan nila 1000 ekor

Seperti yang kita ketahui, zat tersebut sangat diperlukan dalam tumbuh kembang anak-anak. Namun, manfaat bagi orang dewasa pun tak kalah menarik, mulai dari mengatasi kram otot, insomnia, hingga meningkatkan imunitas tubuh. Oleh karena itu, ikan nila termasuk menu favorit bagi pecinta ikan. Nah, kamu tertarik untuk mencoba bisnis ini?

Contoh Penerapan Analisa Usaha dan Rincian Modal Ternak Ikan Nila 1000 Ekor


Layaknya seperti bisnis yang lain, budidaya ikan nila juga tak luput dari bayang-bayang kerugian. Tak sedikit orang yang gulung tikar akibat salah perhitungan, sehingga pendapatan tak sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Oleh karena itu, coba pelajari analisa usaha ikan nila 1000 ekor berikut terlebih dahulu:

1. Modal Awal

Modal awal dalam budidaya ikan nila, yaitu sejumlah uang yang harus kamu keluarkan untuk mengadakan kolam. Perlu kamu ketahui, kedalaman kolam menjadi syarat utama keberhasilan ternak ikan nila, yakni berkisar antara 100-120 cm. Sementara untuk ukuran kolam sendiri bisa disesuaikan dengan bibit atau benih yang akan digunakan.

Bagi pemula, bisa menggunakan kolam terpal yang menggunakan sistem bioflok. Selain mudah, bahan ini juga bisa menghemat biaya. Untuk 1000 ekor ikan nila, kamu bisa memilih terpal berbentuk bulat dengan ukuran 3 meter. Soal harga cukup bervariasi, mulai dari Rp 1-2.5 juta (tergantung pada diameter yang diinginkan). Berikut contoh perhitungan modal awal usaha ikan nila:

a. Pembelian terpal dengan diameter: Rp 2.000.000.
b. Peralatan tambahan: Rp 500.000.
c. Biaya pembelian bibit ukuran 3cm: Rp 55 x 1000 ekor: Rp 550.000


Total Modal Awal: Rp 3.050.000.


2. Biaya Operasional

Jangan salah, budidaya ikan nila juga memiliki biaya operasional yang harus kamu keluarkan. Meliputi pakan ikan, biaya tenaga kerja pembantu, biaya listrik untuk sirkulasi udara, dan lain-lain. Berikut contoh perhitungan biaya operasional usaha ikan nila:

a. Pembelian pakan ikan nila dan obat: Rp 2.250.000.
b. Biaya tenaga kerja: Rp 700.000 x 3 orang: Rp 2.100.000.
c. Biaya listrik dan lain-lain: Rp 1.000.000


Total Biaya Operasional Rp 5.350.000.

3. Hasil Penjualan


Ikan nila bisa dipanen setelah berusia 6 bulan dengan berat rata-rata 350-500 gram per ekor. Dari total 1000 ekor benih yang ditebar, kita asumsikan bisa dipanen sebesar 90% dengan harga Rp 35.000 per kilogram. Maka analisa usaha ikan nila 1000 ekor bisa memberikan keuntungan sebesar:

a. Total panen ikan: 90% x 1000 ekor: 900 ekor.
b. Total panen per kilogram: 900 ekor / 2 : 450 kilogram (asumsi berat per ikan 500 gram).
c. Hasil Penjualan: Rp 35.000 x 450 kilogram: Rp 15.750.000.


4. Laba Bersih atau Keuntungan


Berdasarkan data di atas, maka potensi keuntungan yang bisa kamu peroleh dalam satu kali masa panen, yaitu

Hasil Penjualan – Modal Awal – Biaya Operasional = Rp 15.750.000 – Rp 3.050.000 – Rp 5.350.000 = Rp 7.350.000.


Perlu diketahui, bahwa perhitungan di atas hanya sebuah contoh, sehingga mungkin akan ada beberapa perbedaan terutama soal harga. Namun, dasar perhitungannya tetap sama, tinggal kamu sesuaikan dengan kondisi terbaru yang ada di pasaran. Semoga analisa usaha ikan nila 1000 ekor di atas bisa menjadi inspirasi dan motivasi kamu untuk mulai merintis.

Penulis : Narendra Devi
Related Posts